Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro-kontra Respons Warga Inggris soal Blak-blakannya Meghan dan Pangeran Harry

Kompas.com - 09/03/2021, 14:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

LONDON, KOMPAS.com - Setelah wawancara blak-blakan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan Oprah Winfrey mengudara dan menjadi konsumsi publik, sejumlah repons pro-kontra muncul di masyarakat.

Salah satu persoalan yang paling menonjol disoroti adalah perihal rasialisme di kalangan keluarga Kerajaan Inggris, yang mengkhawatirkan keturunan Harry berkulit gelap.

Pembahasan soal warna kulit anak mereka telah berlangsung saat Meghan hidup sebagai bangsawan senior di Inggris dan mengandung putranya, Archie.

Masalah rasial dan kesulitan Meghan dalam memainkan peran dengan keluarga suaminya, serta kehidupan di mata publik, adalah salah satu yang memicu pro-kontra dari warga Inggris.

Baca juga: Meghan dan Harry: Obsesi Tabloid Inggris Merusak Keluarga Kerajaan Inggris

Melansir Reuters pada Senin (8/3/2021), di satu sisi, banyak orang Inggris, terutama di komunitas kulit hitam dan kelompok usia muda, berempati dengan Meghan, yang melihatnya sebagai korban.

"Jujur saja itu sangat menyakitkan bagi kebanyakan orang, terutama karena saya juga berkulit hitam," ujar Barr ketika ditanya reaksinya terhapad wawancara Meghan dengan Oprah Winfrey, yang mengudara di AS pasa Minggu (7/3/2021).

Barr pelajar berusia 18 tahun, membayangkan berada di posisi Archie ketika dia mendengar tentang itu kemudian hari.

"Jika saya mendengar itu, sekitar 10 tahun ke depan, melihat wawancara itu, saya akan merasa kesal," ucapnya.

Baca juga: 5 Pengakuan Penting Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Wawancara Oprah Winfrey

"Sebagai seorang wanita kulit hitam, tidak mudah baginya masuk dalam keluarga kerajaan dan surat kabar tidak terlalu bersahabat," kata fotografer Karen Louise (37 tahun).

Louise mengatakan, pemberitaan soal Kate Middleton, istri dari Pengeran William, menunjukkan standar ganda.

"Ketika Kate mengandung, itu membuat 'oh Kate sedang menggendong bayinya, itu sangat indah', dan ketika itu adalah Meghan seperti 'kenapa Meghan tidak berhenti menyentuh perutnya?'" ungkapnya.

Di sisi lain, terutama warga Inggris kulit putih yang lebih tua, menggap keluhan Meghan tidak berdasar dan tidak bermartabat.

Baca juga: Pengakuan Meghan Markle Berpotensi Lebih Berbahaya Dibanding Putri Diana bagi Kerajaan Inggris

Mereka berpendapat seharusnya Meghan menunjukkan sikap lebih hormat kepada institusi, di mana ia menikah.

Menurut jajak pendapat You Gov, lebih dari 4.300 orang dewasa Inggris yang diterbitkan pada bulan lalu, menyebutkan bahwa ada korelasi antara usia orang dan setuju atau tidaknya mereka untuk membuka tabir Kerajaan Inggris kepada Oprah Winfrey.

Survei menemukan bahwa di antara orang yang berusia 18 hingga 24 tahun, 52 pesen merasa itu pantas. Sementara, 21 persen merasa tidak pantas.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com