Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kecam Rusia Bahayakan Nyawa dengan Informasi Sesat Vaksin Covid-19

Kompas.com - 09/03/2021, 12:45 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Senin (9/3/2021) mengatakan bahwa Rusia telah membahayakan nyawa dengan menyebarkan informasi sesat tentang vaksin Covid-19 produksi AS.

Global Engagement Center (GEC), bagian dari Departemen Luar Negeri yang aktivitasnya termasuk memantau propaganda asing, mengatakan bahwa intelijen Rusia berada di belakang empat platform online yang terlibat dalam sebuah kampanye.

Baca juga: Berusia 95 Tahun, Mahathir Jadi Warga Tertua Malaysia yang Terima Vaksin Covid-19

Situs tersebut telah "memasukkan informasi yang salah tentang dua vaksin yang sekarang telah disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di negara ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (9/3/2021).

"Sangat jelas bahwa Rusia sampai pada tipuan lamanya, dan tindakan itu berpotensi menempatkan orang dalam risiko, dengan menyebarkan disinformasi tentang vaksin yang kita tahu dapat menyelamatkan nyawa orang setiap hari," kata Price.

Baca juga: Kera Besar di Kebun Binatang AS Dapat Vaksin Covid-19 Eksperimen

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan temuan Global Engagement Center.

Laporan itu mengatakan bahwa situs web memainkan tentang risiko vaksin Pfizer buatan AS, dalam upaya nyata untuk meningkatkan pamor Sputnik V Rusia.

Baca juga: WHO Dorong Pembebasan Sementara Hak Paten Vaksin Covid-19 di Masa Krisis

Dalam penilaian yang diberikan tahun lalu kepada AFP, GEC mengatakan bahwa ribuan akun media sosial yang terkait dengan Rusia telah menjalankan kampanye terkoordinasi untuk merusak narasi resmi tentang Covid-19, termasuk dengan menyebarkan tuduhan keterlibatan AS.

GEC menemukan bahwa China secara singkat melakukan upaya serupa, tetapi akhirnya memutuskannya membuat daya tarik lebih dengan menyoroti upaya Beijing sendiri.

Baca juga: Italia Blokir Ekspor 250.000 Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Australia

Intelijen AS telah lama mencurigai Rusia dalam kampanye disinformasi tentang bidang kesehatan.

Pada 1980-an, dilaporkan Rusia menyebarkan mitos bahwa ilmuwan AS menciptakan virus HIV penyebab AIDS.

Baca juga: Presiden Meksiko Berharap Dapat Jatah Vaksin Covid-19 dari AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com