Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Meksiko Berharap Dapat Jatah Vaksin Covid-19 dari AS

Kompas.com - 03/03/2021, 14:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

KOTA MEKSIKO, KOMPAS.com - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berharap banyak terhadap Amerika Serikat (AS) akan membagikan kelebihan vaksin Covid-19 kepada negaranya.

Harapan itu disampaikan Lopez Obrador pada Selasa (2/3/2021), yang memperkirakan akan ada sisa vaksin Covid-19 yang tersedia, setelah tercapai target Biden untuk inokulasi 100 juta warga Amerika dalam 100 masa jabatannya.

Meski tidak ada kesepakatan, Lopez Obrador mengatakan bahwa ia dan Biden setuju untuk AS mempelajari kemungkinan berbagi vaksin virus corona dengan Meksiko, seperti yang dilansir dari Reuters pada Rabu (3/3/2021). 

Baca juga: Parlemen China Dorong Pemerintah Terbitkan Paspor Vaksin Covid-19

"Kemungkinan itu (AS berbagi vaksin Covid-19) tidak tertutup," ujar Lopez Obrador dalam jumpa pers sehari sebelum pertemuan virtual dengan Biden, yang mengacu pada permintaannya agar AS membantu mengimbangi kekurangan pasokan vaksin Covid-19 Meksiko.

“Tapi, itu tergantung pada keputusan yang akan diambil oleh tim-tim di Meksiko dan Amerika Serikat. Mereka akan memutuskan apakah memungkinkan, dan kapan,” tambahnya.

Baca juga: Trump dan Melania Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 sebelum Lengser

Sebelum pertemuan itu, Gedung Putih mengatakan bahwa prioritasnya adalah menyuntik semua orang Amerika.

Biden mengatakan pada bulan lalu bahwa dia yakin bisa melampaui tujuannya untuk memberikan 100 juta suntikan vaksin Covid-19 selama 100 hari pertama masa menjabatnya, yaitu pada akhir April.

Baca juga: Dr Anthony Fauci: Tak Perlu Banding-bandingkan Vaksin Covid-19

Lopez Obrador mengatakan dia dan Biden tidak memiliki perselisihan tentang masalah berbagi vaksin Covid-19 tersebut, dan keduanya bertukar undangan untuk mengunjungi negara masing-masing.

Pemimpin sayap kiri itu juga menyatakan dukungan untuk rencana reformasi Biden yang dapat melegalkan status kependudukan migran tidak berdokumen yang tinggal di Amerika Serikat.

Baca juga: Saat Ramadhan, Pemerintah Inggris Akan Beri Vaksin Covid-19 pada Malam Hari

"Mereka melihatnya sebagai presiden migran," kata Lopez Obrador.

Lopez Obrador mendesak Amerika Serikat untuk memperluas program visa kerja sementara, agar lebih banyak orang Amerika Tengah dan Meksiko memiliki kesempatan kerja di sana, dan untuk menganalisis berapa banyak pekerja tambahan yang dibutuhkan AS untuk kemajuan ekonominya.

“Ini soal mengatur arus migran,” kata Lopez Obrador, yang memperkirakan Amerika Serikat membutuhkan sebanyak 800.000 lebih pekerja per tahun.

Baca juga: Tunawisma di Rusia Mulai Diberi Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber REUTERS
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com