PARIS, KOMPAS.com - Seorang siswi di Perancis mengaku berbohong dan menyebarkan klaim palsu tentang seorang guru yang dibunuh tahun lalu.
Samuel Paty dipenggal pada Oktober setelah disebut menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada siswa.
Hal itu dikeluhkan siswinya yang kemudian memicu kampanye online mengecam Paty.
BBC melaporkan pada Selasa (9/3/2021), kini gadis tersebut mengaku dia bahkan tidak ada di kelas saat peristiwa yang dikeluhkannya terjadi.
Pembunuhan Paty mengejutkan Perancis. Insiden mengenaskan itu mendapat banyak simpati, dukungan kepadanya mengalir dalam upacara peringatan dan pawai di seluruh negeri.
Gadis berusia 13 tahun, yang belum disebutkan namanya tersebut, awalnya memberitahu ayahnya bahwa Paty telah meminta siswa Muslim meninggalkan kelas. Saat itu Paty disebut akan menunjukkan kartun Nabi Muhammad selama kelas tentang kebebasan berbicara dan penistaan.
"Dia berbohong karena merasa terpojok karena teman-teman sekelasnya memintanya menjadi juru bicara," kata pengacaranya, Mbeko Tabula, kepada kantor berita AFP.
Baca juga: Kasus Guru Samuel Paty Dipenggal, 4 Murid Perancis Disidang
Ayah gadis itu mengajukan keluhan hukum terhadap gurunya dan memulai kampanye kebencian online atas insiden tersebut.
Jaksa penuntut mengatakan tidak lama setelah pembunuhan itu ada "hubungan sebab-akibat langsung" antara hasutan online terhadap insiden yang menimpa Paty dan pembunuhannya.
Pelaku, Abdullakh Anzorov, 18 tahun, juga ditembak mati oleh polisi tak lama setelah serangan itu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan