Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meghan Markle Sebut Kate Middleton Membuatnya Menangis karena Masalah Ini

Kompas.com - 09/03/2021, 06:50 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Mirror

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Meghan Markle mengklaim Duchess of Cambridge membuatnya menangis menjelang pernikahan kerajaannya.

Sebelumnya, ada laporan bahwa Meghan membuat istri dari Pangeran William itu kesal karena masalah gaun gadis-gadis bunga dalam pernikahannya dengan Pangeran Harry.

Namun dalam wawancara yang dilakukan dengan pembawa acara kondang AS tersebut, dia menyatakan yang terjadi justru sebaliknya. 

Meski demikian Meghan mengaku sekarang telah memaafkan Kate dan mengatakan bahwa dia adalah "orang baik". Kate disebut juga sudah meminta maaf atas kejadian tersebut dengan memberikan karangan bunga.

Insiden itu menurut menurut Meghan tetapnya menjadi "titik balik".

Melansir Mirror dalam perbincangan dengan Oprah, dia berkata: "Semua orang di institusi tahu itu (rumor) tidak benar. Saya tidak membagikan bagian tentang Kate untuk meremehkannya. Saya berharap dia (Kate) ingin itu (cerita) diperbaiki."

Baca juga: Ratu Elizabeth II Disebut Tak Pertanyakan Warna Kulit Anak Pangeran Harry-Meghan Markle

Warna kulit Archie

Meghan juga mengklaim bahwa Harry harus melakukan percakapan sebelum Archie lahir tentang seberapa gelap kulitnya.

Menurutnya ada "beberapa percakapan" tentang warna kulit putranya Archie. Namun dia menolak mengungkapkan siapa yang terlibat dalam pembicaraan itu karena sadar hal tersebut "akan sangat merusak bagi orang tersebut".

Harry kemudian mengatakan dia tidak akan pernah mengungkapkan detail percakapan itu.

Meghan juga membagikan detail pertemuan pertamanya dengan Ratu. Harry sempat bertanya apakah dia tahu bagaimana cara membungkuk hormat dalam perjalanan untuk menemui pemegang tahkta monarki Inggris itu.

Meghan mengklaim dia tidak tahu apa sebenarnya arti “bekerja sebagai bangsawan”. Dia bahkan mengaku tidak pernah mencari Harry secara online saat mereka berkencan.

Bayi kedua

Pasangan yang tidak dibayar untuk wawancara tersebut, juga menggunakan kesempatan itu untuk memberitahu dunia bahwa mereka akan memiliki bayi perempuan di musim panas.

Wawancara tersebut direkam di salah satu rumah teman Meghan dan Harry, yang diyakini berada dekat rumah mereka di Montecito yang memiliki konon harganya mencapai 14,5 juta dollar AS (Rp 208 miliar).

Wawancara berlangsung sebelum Ratu mengumumkan bahwa Megxit (Menghan Exit) akan menjadi permanen setelah masa percobaan selama setahun.

Ada laporan bahwa wawancara itu harus diedit ulang menyusul keputusan Rata untuk mencabut perlindungan kerajaan mereka.

Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Dianggap Sudah Jatuhkan Bom ke Kerajaan Inggris

Keluarga kerajaan belum mendapat salinan dari wawancara ini dan disebut akan menontonnya bersama-sama.

Namun, orang dalam mengatakan bahwa Ratu tidak berencana untuk menonton. Pimpinan monarki berusia 94 tahun itu disebut hanya akan mendapatkan pengarahan terperinci dari stafnya saat sarapan pada Senin pagi (8/3/2021).

“Pangeran Charles, Pangeran William dan semuanya setuju bahwa mereka akan "menyimpan penilaian" sampai mereka telah melihat semua rekaman itu,” kata sumber The Mirror.

Meghan mengenakan gaun sutra Navy Giorgio Armani untuk wawancara bersejarah tersebut, yang harganya mencapai 3.300 euro (Rp 65,5 juta). Dia memadukannya dengan gelang berlian milik almarhum ibu mertuanya Putri Diana, dan gelang lain yang diyakini sebagai hadiah dari Harry.

Baca juga: Netizen Ramai Cemooh Kerajaan Inggris dengan Meme “The Firm” dan “The Institution” Usai Wawancara Harry-Meghan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com