Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meghan Markle Sempat Berpikir untuk Bunuh Diri Saat Jadi Anggota Kerajaan Inggris

Kompas.com - 08/03/2021, 10:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Meghan Markle megungkapkan, dia sempat berpikiran untuk bunuh diri ketika masih menjadi anggota Kerajaan Inggris.

Meghan mengungkapkannya dalam wawancara ekslusif berdurasi dua jam bersama Oprah Winfrey, yang disiarkan di AS.

Perempuan dengan gelar Duchess of Sussex itu juga mengungkapkan, dia menikah tiga hari sebelum upacara resmi.

Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Tak Lagi Emban Tugas Kerajaan Inggris

Kepada Oprah, Meghan Markle mengatakan dia begitu naif karena tak tahu tentang Kerajaan Inggris saat menikahi Pangeran Harry.

Dia mengeklaim, keluarga kerajaan sempat tidak berniat memberikan perlindungan atau gelar pangeran kepada putranya, Archie.

"Terdapat perhatian dan kekhawatiran kulitnya nanti terlalu gelap saat dia lahir," ungkap Meghan saat ditanya kenapa.

Oprah Winfrey merespons dengan pertanyaan, apakah Archie dianggap "terlalu cokelat" sehingga menjadi perhatian.

"Jika ini adalah asumsi yang Anda pakai, ini adalah ungkapan yang paling aman," jelas perempuan 39 tahun itu.

Meghan menolak siapa yang menyuarakan kekhawatiran tersebut, berdalih mengungkitnya hanya akan menyakiti mereka lagi.

Baca juga: Seperti Hobbit, Netizen Komentari Foto Pangeran Harry-Meghan Markle Tanpa Alas Kaki

Dia mengaku Pangeran Harry yang menyampaikan sendiri percakapan keluarganya, di mana dia melihatnya sudah mengkotak-kotakkan dirinya.

Dilansir Sky News Senin (8/3/2021), Meghan menceritakan bagaimana dia berjuang dengan kesehatan mentalnya saat jadi bangsawan.

Karena kesulitannya itu, dia sempat berpikir untuk bunuh diri. "Saya tak ingin hidup lagi," ungkapnya.

Saat mengatakan isi hatinya kepada Pangeran Harry, Duke of Sussex itu langsung memeluk untuk menenangkannya.

Baca juga: Meghan Markle Hamil Anak Kedua dengan Pangeran Harry Usai Keguguran

Meghan mencoba untuk mendapatkan solusi dengan pergi ke kerajaan, karena pikirannya sudah membuatnya ketakutan.

Dia mengaku mencoba untuk mendapatkan izin pergi ke suatu tempat guna menenangkan diri. Namun tak diizinkan.

"Saya diberi tahu bahwa saya tak bisa melakukannya, karena mereka berpikir tak baik untuk institusi mereka," jelasnya.

Lebih lanjut, Meghan Markle yang kini tengah hamil anak kedua menuturkan, jenis kelamin bayi itu adalah perempuan.

Baca juga: Meghan Markle Tuai Pujian Setelah Akui Pernah Keguguran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com