KOMPAS.com - Meghan Markle mengungkap bahwa dirinya pernah mengalami keguguran anak kedua pada Juli lalu kepada New York Times, Rabu (25/11/2020).
Kepada salah satu media besar AS itu, Meghan menulis bahwa dia tiba-tiba merasakan kram yang sangat kuat saat mengganti popok putranya, Archie Harrison Mountbatten-Windsor, anak pertamanya dengan Pangeran Harry.
"Aku jatuh ke lantai dengan dia [Archie] berada di pelukanku, aku menyenandungkan lagu tidur untuk menenangkan kami berdua dan nada ceria itu sangat kontras dengan apa yang kurasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres," tulis Meghan, dikutip CNN.
Baca juga: Meghan Isyaratkan Pilih Biden, Trump: Saya Bukan Penggemarnya
"Aku tahu, ketika aku menggenggam anak sulungku, aku sedang kehilangan anak kedua."
Mantan aktris dan anggota keluarga kerajaan Inggris itu menggambarkan sulitnya kehilangan anak kedua dan menyimpannya dalam-dalam secara pribadi.
Meghan mengatakan setelah kram perut yang dia rasakan, dia berbaring di kasur rumah sakit dan merasakan ketenangan saat menyentuh, memegang dan mengecup jemari tangan suaminya.
Saat itu Meghan dan Harry hanya bisa diam dalam tangis sambil menatap dinding putih rumah sakit yang pucat dan dingin. Meghan membayangkan bagaimana dia bisa pulih dari yang dia alami saat itu.
"Duduk di kasur rumah sakit dan menatap suamiku yang bersedih sembari berusaha memegang kepingan dari diriku, aku menyadari bahwa satu-satunya cara untuk dapat pulih adalah dengan menanyakan, 'Apakah kau baik-baik saja?'" tulis Meghan, terilhami dari seorang jurnalis yang pernah menanyakan pertanyaan seperti itu kepadanya pada tahun 2019.
Baca juga: Anaknya Difoto Pakai Drone Paparazzi, Harry dan Meghan Menggugat
Meghan juga menjelaskan, kehilangan anak berarti membawa kesedihan yang hampir tidak tertahankan dan dialami oleh banyak orang namun hanya sedikit orang yang mau membicarakannya.
Duchess of Sussex itu menuliskan bahwa sekitar 10 persen dari semua kehamilan berakhir dengan keguguran. Dia mengacu pada data American College of Obstetricians and Gynecologists.
Menurut Meghan, banyak wanita tidak mau membicarakan pengalaman mereka dengan atasan mereka, rekan kerja atau teman, karena malu atau takut akan mendapat perlakuan diskriminasi.
Semua pengalaman kehilangan itu Meghan tulis dalam karyanya yang dipublikasikan New York Times dengan judul The Losses We Share.
Baca juga: Meghan Markle Merasa Tak Dilindungi Kerajaan Inggris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.