WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump belum mengakui Joe Biden sebagai presiden terpilih, tetapi telah memberikan izin untuk proses transisi pemerintahan dimulai. Bahkan ketika tantangan hukum timnya terus berlanjut.
Melansir BBC pada Selasa (24/11/2020) berikut beberapa penjelasan tentang proses transisi presiden AS.
Masa transisi adalah penyerahan informasi dan tugas penting dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya, agar memastikan presiden terpilih dan tim mereka mendapatkan informasi aktual ketika mereka tiba di Gedung Putih.
Administrasi masuk dibantu oleh lembaga pemerintah yang dikenal sebagai Administrasi Layanan Umum (GSA), yang menyediakan dana dan membantu hal-hal seperti ruang kantor, peralatan, dan teknologi yang dibutuhkan.
Masa transisi biasanya berlangsung sekitar 11 pekan, yaitu biasanya sejak telah jelas siapa pemenangnya, hingga 20 Januari ketika presiden berikutnya dilantik.
Bukan hanya satu pekerjaan yang diserahkan, tapi presiden baru harus mengisi sekitar 4.000 posisi politik, menurut Pusat Transisi Presiden.
Baca juga: Biden: Pemerintahan Trump Tulus Melakukan Transisi Kekuasaan Kepadanya
Ada 3 hal utama yang terjadi, yaitu penetapan staf, pengarahan, dan mengatur jadwal padat presiden terpilih.
Begitu serah terima resmi dimulai, tim transisi presiden terpilih akan langsung menjalankan tugas kepresidenan.
Salah satu elemen terpenting dari masa transisi adalah pemberian pengarahan keamanan harian daily security briefing).
Semua calon presiden utamanya harus menerima beberapa informasi keamanan nasional sebelum pemilihan, tetapi pengarahan itu tidak sesering atau sedetail yang diterima oleh presiden terpilih.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan