MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Warga Minneapolis, Amerika Serikat (AS), pada Minggu (7/3/2021) membawa replika peti mati berhias mawar merah, untuk bersiap jelang sidang untuk polisi pembunuh George Floyd.
Menurut pantauan AFP, kerumunan massa sebagian besar tetap tenang dengan sesekali berteriak, "Tak ada keadilan, tak ada perdamaian."
George Floyd tewas saat berusia 46 tahun. Ia sesak napas akibat lehernya ditindih lutut polisi kulit putih, Derek Chauvin, selama hampir 9 menit pada 25 Mei 2020.
Baca juga: Selain Jacob Blake dan George Floyd, Berikut Kematian Warga Kulit Hitam yang Picu Demo di AS
Kematiannya lalu memicu demo besar tak hanya di "Negeri Paman Sam" tetapi juga di luar Amerika.
Chauvin yang sudah dipecat oleh Departemen Kepolisian Minneapolis, menghadapi pembunuhan tingkat dua.
Sambil memegang spanduk yang bertuliskan kata-kata terakhir George Floyd yaitu "Aku tak bisa bernapas", massa berkumpul di sekitar Gedung Pusat Pemerintahan Hennepin County, di mana sidang dimulai Senin (8/3/2021).
Gedung pengadilan itu kini menyerupai kamp bersenjata, dikelilingi oleh penghalang beton dan pagar kawat berduri, untuk berjaga-jaga bisa ketegangan demonstran meningkat saat sidang.
Baca juga: Kekurangan Polisi Usai Kematian George Floyd, Kejahatan di Minneapolis Meningkat