Ketiga wanita tersebut diyakini adalah vivandieres yang memberikan pertolongan pertama dan menjaga kantin tentara Perancis, sementara tiga remaja dipercaya sebagai penabuh drum.
Semuanya diperkirakan gugur dalam Pertempuran Vyazma pada 3 Noveber 1812, di awal mundurnya tentara Perancis dari Moskwa, dan sebelum penyeberangan Sungai Berezina yang berujung tragis.
Upacara yang berlangsung lengkap dengan penghormatan senjata, akan menandai momen persatuan langka antara Rusia dan Eropa.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Napoleon Bonaparte, Pemimpin Militer Agung yang Diisukan Bertubuh Pendek
Hubungan kedua kubu belakangan ini memanas, terutama atas tindakan keras Kremlin terhadap oposisi politik.
Yulia Khitrovo, keturunan marsekal lapangan Rusia Mikhail Kutuzov yang dianggap sebagai pahlawan nasional karena memukul mundur pasukan Napoleon, mengatakan bahwa kematian membuat mereka setara, mereka semua ada di satu permakaman sekarang.
Kemudian Pangeran Joachim Murat keturunan salah satu marshal paling terkenal di pasukan Napoleon, menyebut upacara ini sebagai simbol saling menghormati antara pihak-pihak yang pernah bertikai.
Baca juga: [KUTIPAN TOKOH DUNIA] Napoleon Bonaparte, Penguasa Eropa dari Perancis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.