Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pemasok Vaksin Covid-19 Dunia, Program Inokulasi India Mengkhawatirkan

Kompas.com - 13/02/2021, 15:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - India mendapat banyak pujian karena memberikan dan menjual vaksin Covid-19 di seluruh dunia.

Tetapi Pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi harus meningkatkan kecepatan imunisasi di dalam negeri untuk memenuhi targetnya.

India sudah melaporkan jumlah kasus Covid-19 tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Negara Asia Selatan ini memiliki target pada Agustus untuk dapat memvaksinasi 300 juta orang, atau setara seperlima dari populasinya.

Namun, dalam empat minggu petugas kesehatan hanya memvaksinasi 7,5 juta pekerja garis depan berdasarkan prioritas. Pada tahap ini, artinya perlu waktu beberapa tahun bagi India untuk mencapai tujuannya.

"Program vaksinasi biasanya dimulai dengan lambat dan kemudian meningkat karena masalah logistik dan operasional diselesaikan," kata Gagandeep Kang, Profesor Mikrobiologi di Christian Medical College di Vellore melansir Reuters pada Jumat (12/2/2021).

Menurutnya, India beruntung karena pasokan vaksin bukanlah langkah yang membatasi laju inokulasi.

Tetapi untuk memenuhi jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah, perlu ada percepatan imunisasi kepada 4 dan 5 kali lebih banyak orang setiap hari, daripada yang dilakukan saat ini.

Baca juga: Saingi Diplomasi Vaksin-19 China, India Ikut Bagi-bagi Produknya ke Sejumlah Negara

Pemerintah India menyatakan siap meningkatkan proses vaksinasi mulai bulan depan. Targetnya dengan mengikatkan lebih banyak keterlibatan rumah sakit swasta, setelah kelompok yang teridentifikasi dari masyarakat umum diberikan suntikan.

Sebuah platform vaksin online pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa mereka dapat menangani 10 juta inokulasi sehari.

Kementerian Kesehatan India juga menilai, negaranya menjadi yang tercepat mencapai tonggak 7 juta vaksinasi. Meskipun target imunisasi terhadap populasinya yang besar relatif jauh lebih tinggi di banyak negara lain.

Beberapa negara bagian besar di India, seperti Tamil Nadu dan Punjab, telah melindungi kurang dari 40 persen orang berisiko tinggi, seperti perawat, dokter, dan staf kebersihan rumah sakit. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dari pemerintah federal India.

New Delhi telah mendesak negara bagian mempercepat vaksinasi setelah tinjauan menemukan ruang yang "substansial" untuk perbaikan. Sementara pemerintah menganggap melibatkan terlalu banyak pemain swasta dalam kampanye vaksin akan rumit.

"Pemberian vaksin membutuhkan sistem karena sifat penyakitnya," kata seorang pejabat senior pemerintah yang terlibat dalam proses tersebut, yang menolak disebutkan namanya dengan mengutip aturan layanan.

"Mereka harus mengambil detail dari orang yang mengambilnya, merekam dan memantaunya."

Baca juga: Kasus Covid-19 di India Bisa Turun Drastis, Ini Dugaan Penyebabnya...

Sejumlah habatan

India membuat 60 persen dari semua vaksin di dunia. Negara ini telah memberikan atau menjual suntikan Covid-19 ke 17 negara dan mendapat permintaan dari lima negara lagi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com