KOMPAS.com - Perancis dalam kisah perang dengan bangganya menggembar-gemborkan benteng pertahanan mereka di Garis Maginot, setelah selesai dibangun selama 10 tahun.
Namun, nyatanya kekokohan garis pertahanan itu tak seperti yang dibanggakan "Negeri Eiffel".
Benteng-bentengnya hancur dibombardir Jerman hanya dalam 6 minggu, dan Garis Maginot pun jatuh ke tangan musuh tahun 1940-an.
Baca juga: Kisah Perang: Schwerer Gustav, Meriam Terbesar Sejagat Raya Milik Nazi
Kekalahan itu adalah salah satu yang tercepat di Perang Dunia II melawan Jerman. menurut data dari The Insider.
Perancis menyerah hanya 6 minggu setelah invasi darat pimpinan Adolf Hitler pada 10 Mei 1940.
Garis Maginot yang membentang di perbatasan Perancis dan melintasi beberapa negara tetangga, pada dasarnya adalah parit yang dimodifikasi.
Seperti parit lainnya, garis pertahanan itu adalah peninggalan Perang Dunia I tetapi sudah kalah canggih dibandingkan strategi Perang Dunia II, seperti blitzkrieg (serangan kilat) Nazi misalnya.
Nama Maginot diambil dari Menteri Perang Andre Maginot (1877-1932).
Baca juga: Kisah Perang: Luftwaffe, AU Nazi Spesialis Serangan Kilat Blitzkrieg
Ia bertugas di Perang Dunia I sampai mengalami cedera berat pada November 1914, yang membuat Maginot harus memakai kruk serta tongkat jalan selama sisa hidupnya.
Setelah bertugas di Perang Dunia I, Andre Maginot didapuk sebagai Menteri Perang Perancis lalu menjabat Presiden Komisi Angkatan Darat.
Dia membantu menyelesaikan rancangan Garis Maginot di sepanjang perbatasan timur laut, dan disokong dana negara untuk membangunnya.
History mengisahkan, garis pertahanan ini terdiri dari 22 benteng bawah tanah besar dan 36 benteng kecil, serta bunker dan jalur rel.
Benteng utama Garis Maginot membentang dari La Ferte (30 km di timur Sedan) ke Sungai Rhine, tetapi juga membentang di sepanjang Sungai Rhine dan perbatasan dengan Italia.
Baca juga: Kisah Perang: 6 Meriam Terbesar yang Pernah Dipakai Bertempur
Perancis membangun sebagian besar benteng terbesar mereka di timur laut karena ingin melindungi populasi mereka yang banyak di sana.
Wilayah tersebut juga merupakan sektor industri utama, dan sumber daya alam yang melimpah di dekat lembah Moselle.