Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim WHO Kunjungi Pusat Pengendalian Penyakit di Provinsi Hubei, China

Kompas.com - 01/02/2021, 18:23 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WUHAN, KOMPAS.com - Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal mula pandemi virus corona telah mengunjungi pusat pengendalian penyakit di Provinsi Hubei, lapor Associated Press (AP), Senin (1/2/2021).

Pusat Pengendalian itu berperan lebih dini dalam menangani wabah Covid-19.

Para penyelidik WHO tiba di ibu kota provinsi Hubei, Wuhan, bulan lalu untuk mencari petunjuk dan telah mengunjungi rumah sakit yang merawat banyak pasien di masa awal pandemi.

Baca juga: Tim WHO Kunjungi RS yang Terima Pasien Covid-19 Pertama di Wuhan

Mereka juga mengunjungi pasar makanan laut di mana kasus infeksi virus yang tidak dikenal muncul pertama kali pada Desember 2019.

Kunjungan tim tersebut ke Pusat Pengendalian Penyakit Provinsi Hubei pada Senin dilakukan di tengah kendali ketat China atas akses informasi terkait virus.

China telah berupaya menghindari kesalahan atas dugaan salah langkah dalam respons mereka terhadap pandemi ketika pertama kali merebak.

Baca juga: Tim WHO Kunjungi Pasar Seafood Wuhan, Dijaga Ketat dan Tertutup

China juga mendorong teori alternatif bahwa mungkin virus itu berasal dari tempat lain dan bahkan mungkin dibawa ke Wuhan dari luar negeri.

Setelah kunjungan tersebut, salah satu anggota tim, Peter Daszak, mengatakan kepada wartawan bahwa "pertemuannya sangat bagus, sangat penting". Tidak ada informasi lain yang lebih detail.

Bukti yang akan dikumpulkan tim diharapkan mampu menjadi jawaban atas pertanyaan yang selama ini mencuat.

Baca juga: Tim WHO Kunjungi Pasar Wuhan, Tempat Infeksi Covid-19 Pertama Terdeteksi

Menentukan reservoir hewan penyebab wabah membutuhkan penelitian dalam jumlah besar termasuk pengambilan sampel hewan, analisis genetik, dan studi epidemiologi.

China sebagian besar telah mengekang transmisi domestik melalui pengujian ketat dan pelacakan kontak.

Pemakaian masker di tempat umum diamati hampir dilakukan secara menyeluruh dan penguncian secara rutin diberlakukan pada komunitas dan bahkan seluruh kota tempat kasus terdeteksi.

Baca juga: Tim WHO Mulai Investigasi Asal-usul Covid-19, Apa Saja Hambatan dan Kapan Kita Tahu Jawabannya?

Wabah Covid-19 terbaru sebagian besar terjadi di timur laut yang dingin, dengan 33 kasus baru dilaporkan secara nasional pada Senin di tiga provinsi.

China juga mencatat lebih dari 2.000 kasus domestik baru Covid-19 pada Januari, total bulanan tertinggi sejak fase terakhir wabah awal di Wuhan Maret lalu.

Dua orang meninggal karena penyakit itu pada Januari, kematian akibat Covid pertama yang dilaporkan di China dalam beberapa bulan.

Baca juga: Tim WHO Mulai Turun ke Lapangan untuk Selidiki Asal-Usul Virus Corona

Sekolah-sekolah di China telah beralih daring dan perjalanan telah dihentikan secara drastis selama liburan Tahun Baru Imlek bulan ini.

Pemerintah China menawarkan insentif bagi orang-orang untuk tetap berada di rumah pada Tahun Baru Imlek, di mana biasanya menjadi pertemuan keluarga besar-besaran di penjuru negara itu.

Baca juga: Australia Desak China Segera Beri Akses Masuk kepada Tim WHO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com