Sebuah video yang menunjukkan seorang petugas polisi menendang seorang wanita di St Petersburg memicu kemarahan di jejaring sosial.
Baca juga: Ribuan Pendukung Navalny Demo di Moskwa, Olok-olok Putin dan Bentrok dengan Polisi
Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan kepada media Perancis pada Minggu bahwa penangkapan massal itu mengkhawatirkan.
"Ini pengabaian supremasi hukum… penangkapan kolektif dan preventif ini tidak dapat ditoleransi," ujar Le Drian.
"Saya menemukan kemerosotan ke arah otoritarianisme, dan ini sangat mengkhawatirkan," imbuh Le Drian.
Dia seraya menambahkan bahwa dialog yang sedang berlangsung antara Perancis dan Rusia tetap diperlukan.
Baca juga: Navalny Rilis Penyelidikan “Istana Putin”, Ada Kasino dan Strip Club Pribadi di Dalamnya
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas sebelumnya sudah mengecam penangkapan Navalny yang kembali dari perawatan di Jerman.
Dia mengatakan bahwa Navalny memilih untuk kembali ke Rusia karena di sanalah dia merasakan berada di rumahnya"dan ingin melaksanakan kiprah politiknya.
"Bahwa dia ditahan pada saat kedatangannya oleh otoritas Rusia, itu sama sekali tidak bisa dipahami," kata Heiko Maas kepada televisi Jerman.
Tim Navalny mengatakan, di Moskwa saja sekitar 40.000 orang berpartisipasi dalam aksi portes.
Sementara kepolisian mengatakan yang ikut protes jauh lebih sedikit. Aksi protes di Rusia pada Sabtu digelar di lebih 100 kota dari Siberia sampai St Petersburg.
Baca juga: Navalny Desak Masyarakat Rusia Bergerak Turun ke Jalan Melawan Putin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.