MOSKWA, KOMPAS.com - Kritikus Kremlin Alexei Navalny, yang ditangkap sekembalinya ke Rusia akhir pekan lalu, merilis penyelidikan terhadap properti mewah Laut Hitam.
Investigasi dipublikasikan di blog tokoh oposisi dengan video YouTube berdurasi dua jam yang direkam sebelum dia kembali ke Rusia.
Melansir AFP pada Selasa (19/1/2021), Dia mengklaim istana mewah itu sebagai milik Presiden Rusia Vladimir Putin. Properti itu disebut menelan biaya 1,35 miliar dollar (Rp 19 triliun) dan dibayar "dengan suap terbesar dalam sejarah".
Laporan tersebut menuduh bahwa properti, yang terletak di sepanjang pantai Laut Hitam selatan Rusia, berukuran 39 kali Monaco, dengan luas 17.691 meter.
Melansir Daily News pada Rabu (20/1/2021), Navalny mengklaim memiliki denah lantai dari properti mewah Putin di pantai Laut Hitam selatan Rusia yang menggunakan interior istana di dalamnya.
Investigasi itu menampilkan Gambar 3D dari interior lahan yang dituduh sebagai “ Istana Putin”.
Terdapat serangkaian kamar mewah mulai dari ruang arcade dengan mesin slot dan lantai dansa, spa dan teater di dalam mansion. Termasuk juga kompleks gelanggang es bawah tanah dan bahkan kebun anggur di halaman.
Navalny mengklaim bahwa tanah itu juga termasuk gereja dan strip club yang dilengkapi tiang penari.
“Ada pagar yang tidak bisa ditembus, pelabuhannya sendiri, keamanannya sendiri, gereja, sistem perizinannya sendiri, zona larangan terbang dan bahkan pos pemeriksaan perbatasannya sendiri,” kata Navalny.
Penyelidikan mengklaim bahwa Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) memiliki sekitar 7.000 hektar tanah di sekitar properti.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan