Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Dikabarkan Izinkan Transgender Daftar Tentara AS

Kompas.com - 25/01/2021, 20:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden siap untuk mencabut larangan terhadap transgender yang mendaftar di militer AS.

Hal itu diungkapkan oleh sorang sumber yang mengetahui masalah tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (25/1/2021).

Sumber tersebut, yang berbicara kepada Reuters secara anonim, mengatakan Biden dapat mencabut larangan tersebut secepatnya pada Senin.

Baca juga: Telepon Pertama Biden ke Macron, Ini 4 Poin yang Dibahas

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai kabar tersebut.

Rencana tersebut menandai upaya terbaru oleh pemerintahan Biden untuk membatalkan banyak kebijakan mantan Presiden AS Donald Trump.

Trump mengumumkan larangan penerimaan transgender di dinas milier AS pada Juli 2017, membalikkan keputusan penting oleh pendahulunya, Barack Obama.

Baca juga: Biden Tanda Tangani Dua Keppres Bantuan Keuangan dan Pangan

Obama sebelumnya membuat kebijakan yang memungkinkan transgender berdinas secara terbuka dan menerima perawatan medis untuk jenis kelamin transisi.

Menurut data Kementerian Pertahanan AS, ada sekitar 1,3 juta personel aktif yang bertugas di militer “Negeri Paman Sam”.

Tetapi, tidak ada angka resmi tentang jumlah personel transgender di militer AS yang tersedia.

Baca juga: Texas Gugat Pemerintahan Biden karena Hentikan Deportasi

Sejak Trump memutuskan melarang militer AS merekrut transgender, personel militer transgender yang terlanjur masuk ke dalam angkatan bersenjata tetap diizinkan bertugas.

Rencana Biden untuk mencabut larangan tersebut didukung oleh Menteri Pertahanan AS yang baru saja dikonfirmasi oleh Senat AS, Lloyd Austin.

"Jika Anda bugar dan memenuhi syarat untuk mengabdi dan Anda dapat mempertahankan standar, Anda diizinkan untuk mengabdi. Dan Anda dapat mengharapkan bahwa saya akan mendukungnya selama ini," kata Austin.

Baca juga: Jill Biden Sebut Dirinya Ibu Garda Nasional Sambil Ucapkan Terima Kasih dan Bagikan Kue

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com