Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zimbabwe Makamkan Menteri Ke-4 yang Tewas karena Covid-19

Kompas.com - 25/01/2021, 19:43 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

 

HARARE, KOMPAS.com - Empat Menteri dalam Kabinet Pemerintahan Zimbabwe telah meninggal karena Covid-19. Tiga diantaranya terjadi dalam dua minggu terakhir, di tengah meningkatnya kembali infeksi virus di negara Afrika selatan ini.

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa mengatakan virus corona sedang menuai "panen suram" di negara itu.

“Pandemi tidak pandang bulu. Tidak ada penonton, hakim, tidak ada yang lebih suci dari Anda. Tidak ada manusia super atau wanita super. Kami semua terekspos,” kata Mnangagwa dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional melansir AP pada Minggu (24/1/2021).

Mnangagwa memimpin pemakaman seorang menteri kabinet pekan lalu, tak lama setelah kematian menteri luar negeri diumumkan.

Lalu datanglah kabar soal meninggalnya Menteri Transportasi dalam kabinetnya. Beberapa politisi terkenal lainnya dan orang Zimbabwe terkemuka juga meninggal baru-baru ini.

Pihak oposisi menuduh pemerintah menggunakan Covid-19 sebagai senjata dengan menahan anggota parlemen, pejabat, dan kritikus lainnya di penjara yang penuh sesak tempat penyakit mudah menular.

Baca juga: Afrika Selatan Larang Penjualan Miras di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 dan Rumah Sakit Kewalahan

Kritikus juga menuduh pemerintah mengabaikan rumah sakit umum. Di sana banyak orang yang sakit Covid-19 tidak bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Sementara banyak elite negara dirawat di fasilitas pribadi yang mahal atau terbang ke luar negeri untuk perawatan kesehatan.

Pemerintah mengatakan sedang melakukan yang terbaik, dan meskipun terdapat perbedaan politik dan ekonomi yang luas, memerangi virus adalah perang setiap orang.

Zimbabwe, seperti banyak negara Afrika lainnya, awalnya mencatat jumlah Covid-19 yang rendah, tetapi baru-baru ini mengalami lonjakan kasus.

Ada kekhawatiran bahwa varian virus baru yang lebih menular datang ke negara itu. Yaitu saat ribuan warga Zimbabwe yang tinggal di Afrika Selatan kembali ke rumah untuk musim liburan.

Negara berpenduduk 15 juta itu mencatat total 31.007 kasus, termasuk 974 kematian, pada 23 Januari. Jumlah itu naik dari 10.000 kasus lebih dan 277 kematian pada awal Desember, menurut angka pemerintah.

 Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memimpin pemakaman Menteri dalam Kabinetnya dan mendesak orang untuk kenakan masker, praktikkan jarak sosial, dan sanitasi, karena kasus di seluruh negeri meningkat di tengah sistem kesehatan yang rapuh.AP PHOTO/TSVANGIRAYA MUKWAZHI Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memimpin pemakaman Menteri dalam Kabinetnya dan mendesak orang untuk kenakan masker, praktikkan jarak sosial, dan sanitasi, karena kasus di seluruh negeri meningkat di tengah sistem kesehatan yang rapuh.

Tingkat kematian Zimbabwe oleh Covid-19 telah berlipat ganda baru-baru ini, dengan rata-rata 7 hari kematian harian.

Kondisinya meningkat selama dua minggu terakhir dari 0,10 kematian per 100.000 orang pada 9 Januari menjadi 0,28 kematian per 100.000 orang pada 23 Januari, menurut ke Universitas Johns Hopkins.

Di daerah miskin seperti Chitungwiza, daerah pemukiman yang luas sekitar 30 kilometer (18 mil) tenggara Harare, para penggali kubur kewalahan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com