“Virus corona, ini adalah sesuatu yang biasa saya baca di berita, (tetapi) sekarang ada di depan pintu rumah kita. Banyak orang sekarat,” kata Coleta Moyana, seorang warga Chitungwiza.
Para pejabat mencari lebih banyak ruang pemakaman untuk menampung meningkatnya jumlah kematian.
Menurut asosiasi dokter di negara itu, banyak orang tidak di tes, juga tidak pergi ke rumah sakit untuk meminta bantuan. Tercatat pada beberapa hari, hampir setengah dari kematian akibat Covid-19 terjadi di luar rumah sakit.
"Kasus-kasus yang tidak terdiagnosis itu sangat menyebar," kata Asosiasi Dokter Rumah Sakit Senior Zimbabwe awal bulan ini.
Baca juga: Jenderal yang Terkenal karena Umumkan Kudeta di Zimbabwe Meninggal karena Covid-19
“Covid-19 memengaruhi semua orang, tetapi tidak memengaruhi semua orang secara setara. Ini telah mengakar dan memperburuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan ekstrem yang ada sebelum pandemi," Itai Rusike, direktur organisasi yang berbasis di Harare, Kelompok Kerja Komunitas untuk Kesehatan.
"Mayoritas warga miskin Zimbabwe tanpa asuransi kesehatan akhirnya meninggal di rumah," katanya.
Zimbabwe belum menerima vaksin apa pun. Mnangagwa pada Sabtu (23/1/2021) mengatakan pejabat kesehatan pemerintah masih memutuskan vaksin mana yang akan diperoleh.
“Para ahli kami hampir menyelesaikan kursus untuk bisa merekomendasikan… dan itu akan segera terjadi,” katanya.
Baca juga: Inggris Tawarkan Bantuan Vaksin Covid-19 untuk 3 Juta Warga Zimbabwe
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.