HARARE, KOMPAS.com - Sosok jenderal yang terkenal karena mengumumkan kudeta di Zimbabwe dilaporkan meninggal karena Covid-19.
Letnan Jenderal Sibusiso Moyo menuai perhatian, setelah membenarkan adanya upaya menggulingkan presiden saat itu, Robert Mugabe, pada 2017.
Setelah pemerintahan berganti ke Presiden Emmerson Mnangagwa, Moyo mendapatkan jabatan sebagai menteri luar negeri.
Baca juga: [Cerita Dunia] Kudeta Militer Zimbabwe Lengserkan Presiden Robert Mugabe
Perannya saat kudeta 2017 memunculkan spekulasi bahwa dia dipersiapkan menjadi pengganti Mnangagwa memimpin Zimbabwe.
Kabar meninggalnya Sibusiso Moyo diumumkan oleh juru bicara pemerintah, George Charamba, dilansir AFP Rabu (20/1/2021).
"Dengan hati sedih, Presiden Emmerson Mnangagwa mengumumkan meninggalnya Dr SB Moyo, menteri luar negeri dan perdagangan internasional," ujar Charamba.
Dalam keterangannya, Charamba mengatakan Moyo meninggal di sebuah rumah sakit lokal setelah terpapar Covid-19.
Tentara Angkatan Bersenjata Zimbabwe (ZNA) itu mendapatkan promosi pangkat bintang tiga sebelum pensiun di Desember 2017.
Kiprahnya dengan tampil di televisi dan menyatakan Robert Mugabe dikudeta membuat dijuluki General Bae, atau Jenderal Kesayangan.
Pria berusia 61 tahun itu menikah dengan Hakim Loice Matanda, dan jadi menteri ketiga Mnangagwa yang meninggal karena virus corona.
Dilaporkan sebelum dia meninggal, Moyo membutuhkan dialisis teratur karena dia juga menderita penyakit ginjal.
Hingga Selasa (19/1/2021), Zimbabwe sudah mencatatkan 783 kasus baru virus corona dengan 52 korban meninggal.
Baca juga: Istri Robert Mugabe Diduga Lakukan Bisnis Penyelundupan Gading Gajah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.