WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Joe Biden mengerahkan pemerintahannya untuk mengkaji penuh resiko terorisme domestik pasca-serangan di Gedung Capitol oleh pendukung Donald Trump.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan pada Jumat (22/1/2021), Biden melibatkan Direktur Intelijen Nasional yang berkoordinasi dengan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.
"Kami melakukan analisis berbasis fakta, yang nantinya kami bisa membentuk kebijakan," kata Psaki kepada wartawan dalam briefing seperti yang dilansir dari Reuters pada Sabtu (23/1/2021).
Baca juga: Calon Menhan Pemerintahan Joe Biden Ingin Bersihkan Ekstremis di Tubuh Militer AS
Psaki mengatakan selain mengkaji ancaman, Gedung Putih akan membangun kemampuan di dalam Dewan Keamanan Nasional untuk melawan ekstremis domestik.
Untuk itu, kebijakan tentang bagaimana pemerintahan federal dapat berbagi informasi terkait ancaman, akan ditinjau kembali agar berfungsi lebih baik.
Baca juga: Potensi Ekstremis, 12 Anggota Garda Nasional Dicopot dari Tim Keamanan Biden
Gedung Putih juga akan berkoordinasi dengan lembaga pemerintahan terkait untuk meningkatkan dan mempercepat upaya" mengatasi masalah tersebut, kata Psaki.
"Serangan 6 Januari di Gedung Capitol, kematian dan kehancuran tragis yang terjadi menggarisbawahi apa yang telah lama kita ketahui. Kebangkitan ekstremis domestik adalah serius dan ancaman keamanan nasional yang serius dan terus berkembang," ungkap Psaki.
Baca juga: Piagam Ekstremis Besutan Presiden Perancis Ditolak 3 Kelompok Muslim
"Pemerintahan Biden akan menghadapi ancaman ini dengan sumber daya yang diperlukan dan menyelesaikannya," imbuhnya.
Sementara itu, Senat AS pada Rabu (20/1/2021), mengkonfirmasi Avril Haines sebagai Direktur Interlijen Nasional, pekerjaan intelijen tertinggi negara.
Baca juga: Joe Biden Serukan Ancaman dari Dalam Negeri, Sebut Kemunculan Gerakan Ekstremis Domestik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.