Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Beli 200.000 Obat Covid-19 yang Dipakai Trump

Kompas.com - 25/01/2021, 06:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Jerman akan menjadi negara Uni Eropa pertama yang menggunakan pengobatan antibodi eksperimental, yang dikonsumsi Donald Trump untuk sembuh dari Covid-19.

Pengumuman itu disampaikan Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, pada Minggu (24/1/2021).

"Pemerintah sudah membeli 200.000 dosis seharga 400 juta euro (Rp 6,8 triliun)," kata Spahn kepada suarat kabar Bild am Sonntag. Ia menambahkan, harga per dosisnya adalah 2.000 euro (Rp 34,15 juta).

Baca juga: Botol Isi Udara Inggris Dibandrol Rp 480.160 untuk Obat Rindu Kampung Halaman

Juru bicara Kementerian Kesehatan Jerman berkata ke AFP, para pasien Covid-19 akan mendapatkannya secara gratis.

Dua jenis obat yang disebut terapi antibodi monoklonal itu akan tersedia di rumah-rumah sakit universitas mulai minggu ini.

Spahn menerangkan, Jerman adalah negara pertama di Uni Eropa yang menerapkannya dalam perang melawan pandemi virus corona.

Kedua obat tersebut sudah mendapat persetujuan darurat di Amerika Serikat (AS), tetapi belum memiliki izin dari regulator Eropa.

Baca juga: Positif Covid-19, Donald Trump Diberi Cocktail Antibodi Regeneron, Apa Itu?

Juru bicara Kemenkes Jerman menerangkan, regulator nasional Jerman di Institut Paul Ehrlich (PIE) menetapkan penggunaan obat prinsipnya diizinkan berdasarkan kasus per kasus, diputuskan oleh dokter.

Izin juga dikeluarkan untuk mencegah penyakit bertambah parah, atau melonjaknya pasien rawat inap di kelompok berisiko tertentu.

Jerman membeli campuran antibodi Casirivimab/Imdevimab dari Regeneron, serta obat antibodi Bamlavinimab dari perusahaan AS lainnya, Eli Lilly.

Trump sempat dirawat di rumah sakit karena positif Covid-19 pada Oktober 2020. Ia dirawat dengan pengobatan Regeneron sebelum mendapat izin resmi.

Presiden AS ke-45 tersebut menyebut pengobatannya berfungsi secara luar biasa.

Baca juga: Mengenal Regeneron Antibody Cocktail, Obat Eksperimental untuk Donald Trump

Versi Regeneron adalah kombinasi campuran dari dua antibodi buatan laboratorium.

Protein pelawan infeksi dikembangkan untuk mengikat protein permukaan virus corona, agar menghentikannya menyerang sel-sel manusia.

Obat dari Eli Lilly cara kerjanya juga sama, tetapi menggunakan satu antibodi sintetis.

Keputusan Jerman menggunakan obat-obatan yang belum disetujui European Medicines Agency (EMA) ini dilakukan saat vaksinasi Covid-19 berjalan lebih lambat dari perkiraan Uni Eropa.

Baca juga: Kekurangan Obat Antibodi Regeneron yang Disetujui FDA untuk Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com