Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi Covid-19 Tingkat Bunuh Diri di Jepang Melesat 16 Persen

Kompas.com - 17/01/2021, 12:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

TOKYO, KOMPAS.com - Tingkat bunuh diri di Jepang meningkat selama pandemi Covid-19, terutama di kalangan wanita dan anak.

Melansir Reuters pada Sabtu (16/1/2021), studi dari para peneliti di Universitas Hong Kong dan Institut Gerontologi Tokyo Metropolitan menunjukkan tingkat bunuh diri pada Juli-Oktober 2020 meningkat 16 persen dari periode yang sama pada 2019.

Namun, tingat bunuh diri pada Juli-Oktober 2020 itu lebih rendah dari periode Februari-Juni sebesar 14 persen.

Baca juga: Apakah Pasien Pulih Covid-19 Berpotensi Terinfeksi Ulang?

"Tidak seperti keadaan ekonomi normal, pandemi ini secara tidak proporsional memengaruhi kesehatan psikologis anak-anak, remaja, dan wanita (terutama ibu rumah tangga)," tulis peneliti dalam studi yang diterbitkan pada Jumat (15/1/2021) di jurnal Nature Human Behavior.

Penurunan awal angka bunuh diri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti subsidi pemerintah, berkurangnya jam kerja, dan penutupan sekolah.

Namun, tingkat penurunan itu berbalik dengan tingkat bunuh diri melonjak 37 persen untuk wanita, sekitar lima kali lipat di antara pria.

Baca juga: Tolak Tes Covid-19, Pria Tua Ini Dilumpuhkan di Tanah oleh Para Petugas

Hal itu menurut penelitian,karena pandemi berkepanjangan melukai industri di mana wanita mendominasi, meningkatkan beban pada ibu yang bekerja, sementara kekerasan dalam rumah tangga meningkat.

Sementara, ditemukan angka bunuh diri anak melonjak 49 persen pada gelombang kedua, sesuai dengan periode setelah penutupan sekolah secara nasional.

Studi tersebut, berdasarkan data kementerian kesehatan dari November 2016 hingga Oktober 2020.

Baca juga: Makin Kewalahan, Hampir 40 Persen Pasien Covid-19 Dirawat di Rumah Sakit Brasil Meninggal Dunia

Perdana Menteri Yoshihide Suga pada Desember, mengeluarkan keadaan darurat Covid-19 untuk Tokyo dan tiga prefektur sekitarnya dalam upaya untuk membendung kebangkitan kembali.

Dia memperluas aturan itu ke 7 prefektur lainnya, termasuk Osaka dan Kyoto.

Taro Kono, menteri reformasi administrasi dan peraturan, mengatakan kepada Reuters pada Kamis (14/1/2021) bahwa sementara pemerintah akan mempertimbangkan untuk memperpanjang keadaan darurat, yang menurutnya "tidak akan membunuh ekonomi."

Baca juga: Filipina Gandeng China untuk Bantu Pulih dari Covid-19

“Orang-orang khawatir tentang Covid-19. Tapi, banyak juga yang bunuh diri karena kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, dan tidak bisa melihat harapan, ”ungkapnya.

“Kami perlu mencapai keseimbangan antara mengelola Covid-19 dan mengelola ekonomi,” terangnya.

Baca juga: Netizen Malaysia Iri Vaksinasi Covid-19 di Indonesia dan Singapura Lebih Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com