Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Pasien Pulih Covid-19 Berpotensi Terinfeksi Ulang?

Kompas.com - 16/01/2021, 01:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru di Inggris menunjukkan pasien Covid-19 yang pulih akan memilki kekebalan cukup besar sementara waktu. Sementara di Indonesia, kasus baru Covid-19 kembali memecahkan rekor.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap tenaga kesehatan di Inggris, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 sangat mungkin memiliki kekebalan yang cukup besar setidaknya selama 5 bulan, seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Jumat (15/1/2021). 

Namun, penelitian lebih lanjut masih menemukan bukti bahwa mereka yang memiliki antibodi masih dapat membawa dan menyebarkan virus corona.

Baca juga: Terinfeksi Covid-19, Pasangan Lansia Ini Dipertemukan untuk Saling Berucap Selamat Tinggal

Para peneliti di Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa infeksi ulang pada orang yang memiliki antibodi Covid-19 dari infeksi sebelumnya jarang terjadi.

Mereka hanya menemukan 44 kasus di antara 6.614 orang yang sebelumnya terinfeksi.

Para ahli pun tetap memperingatkan bahwa temuan itu menunjukkan bahwa mereka yang tertular Covid-19 pada gelombang pertama pandemi, pada awal 2020, sekarang rentan untuk tertular lagi.

Mereka juga memperingatkan bahwa orang yang disebut memiliki "kekebalan alami" karena terinfeksi virus corona kemungkinan masih dapat membawanya di hidung dan tenggorokan mereka dan tanpa disadari dapat menularkannya.

Baca juga: [VIDEO] Mengintip Fasilitas Pembuatan Vaksin Covid-19 di China

"Kami sekarang tahu bahwa kebanyakan dari mereka yang pernah terkena virus, dan mengembangkan antibodi, terlindung dari infeksi ulang, tetapi ini belum total, dan kami belum tahu berapa lama perlindungan itu bertahan," kata Susan Hopkins, salah satu pemimpin penelitian, yang dikenal sebagai studi SIREN.

"Ini berarti bahkan jika Anda yakin, Anda pernah mengidap penyakit itu dan terlindungi, Anda dapat diyakinkan bahwa sangat kecil kemungkinan Anda akan terkena (lagi) infeksi parah. Tetapi, masih ada risiko Anda dapat tertular dan menularkan ke orang lain."

Penelitian tersebut melibatkan puluhan ribu tenaga kesehatan di Inggris yang telah dites secara rutin sejak Juni.

Baca juga: Presiden Turki Erdogan Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac

Indonesia kembali pecahkan rekor

Sementara di Indonesia, kasus harian baru Covid-19 kembali memecahkan rekor. Tercatat jumlah kasus terkonfirmasi virus corona bertambah 11.557 kasus pada 14 januari 2021, tertinggi sejak pandemi melanda Indonesia.

Hingga berita ini diturunkan total kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai sedikitnya 869.600 kasus. Dari angka tersebut lebih dari 711 ribu orang sembuh dan sedikitnya 25.246 orang meninggal dunia.

Dalam konferensi persnya pada Kamis (14/01), Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melaksanakan vaksinasi kepada 70 persen populasi penduduk Indonesia dalam 15 bulan ke depan.

Baca juga: Percaya Covid-19 adalah Teori Konspirasi, Pasangan di Malaysia Kondisinya Kritis

 

Program vaksinasi Indonesia sendiri telah dimulai pada Rabu (13/1/2021), di mana Presiden Joko Widodo jadi orang pertama yang disuntik vaksin corona.

Lebih lanjut ia mengatakan selama program vaksinasi berjalan pemerintah juga terus melakukan upaya pencegahan antara lain 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).

Wiku pun mengimbau masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Prioritas pemerintah, hal terpenting dan utama adalah menjaga keselamatan rakyat Indonesia. Semua upaya, kita akan fokuskan dalam mencegah kematian, terutama mereka yang berada di garis terdepan penanganan Covid-19," tegasnya.

Baca juga: Brasil Kehabisan Oksigen untuk Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com