Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2021, 23:40 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Sejumlah pakar menyatakan China bergerak untuk menggantikan Amerika Serikat sebagai pemimpin global dalam produksi dan penjualan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Ini memberi kesempatan bagi Beijing yang berupaya untuk menjadi kekuatan ekonomi dan diplomatik terkemuka dunia.

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan oleh Strategic Studies Quarterly, sebuah jurnal yang disponsori Angkatan Udara AS, menemukan bahwa sejak 2000, sebanyak 96 reaktor nuklir telah terhubung pada jaringan listrik di 13 negara. Dari jumlah tersebut, 45 di antaranya dibangun di China dan 12 reaktor di Rusia.

Baca juga: Berdalih Cegah Perang Nuklir, Kim Jong Un Serukan Penguatan Militer Korea Utara

Studi itu juga menunjukkan bahwa dari 54 reaktor yang sedang dibangun di sejumlah negara di seluruh dunia, 20 reaktor berhubungan dengan China atau Rusia, dan 13 reaktor nuklir dirancang oleh China.

Dinilai sebagai sumber energi paling kompleks, energi nuklir telah kehilangan popularitas di Amerika Serikat, bahkan ketika permintaan bertambah di kawasan lainnya.

Terutama di negara-negara berkembang dengan perekonomian dan permintaan atas energi listrik meningkat tajam.

Baca juga: Khawatir soal Penggunaan Kode Nuklir, Ketua DPR AS Hubungi Panglima Militer

Tenaga nuklir yang dipandang sebagai sumber energi bersih tanpa emisi, berperan sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan beberapa rencana emisi nol bersih di banyak negara.

Tahun lalu laporan tahunan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) memproyeksikan kapasitas listrik nuklir dunia akan berlipat ganda pada 2050.

Menurut data yang dirilis Asosiasi Nuklir Dunia dalam "Laporan Kinerja Nuklir Dunia 2020", meskipun Amerika Serikat memiliki jumlah reaktor operasional terbesar sebanyak 95 unit, hanya dua reaktor baru yang sedang dalam pemeliharaan.

Sebaliknya, China hanya memiliki 48 reaktor nuklir operasional, namun 11 unit lainnya sedang dalam pembangunan.

Laporan lain dari China Nuclear Energy Association pada 2020 menyatakan China telah memimpin dunia dalam pembangunan reaktor nuklir baru pada tahun 2018 dan 2019.

Baca juga: Kim Jong Un Janji Tambah Senjata Nuklir demi Perangi Kebencian AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com