KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru di Inggris menunjukkan pasien Covid-19 yang pulih akan memilki kekebalan cukup besar sementara waktu. Sementara di Indonesia, kasus baru Covid-19 kembali memecahkan rekor.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap tenaga kesehatan di Inggris, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 sangat mungkin memiliki kekebalan yang cukup besar setidaknya selama 5 bulan, seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Jumat (15/1/2021).
Namun, penelitian lebih lanjut masih menemukan bukti bahwa mereka yang memiliki antibodi masih dapat membawa dan menyebarkan virus corona.
Baca juga: Terinfeksi Covid-19, Pasangan Lansia Ini Dipertemukan untuk Saling Berucap Selamat Tinggal
Para peneliti di Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa infeksi ulang pada orang yang memiliki antibodi Covid-19 dari infeksi sebelumnya jarang terjadi.
Mereka hanya menemukan 44 kasus di antara 6.614 orang yang sebelumnya terinfeksi.
Para ahli pun tetap memperingatkan bahwa temuan itu menunjukkan bahwa mereka yang tertular Covid-19 pada gelombang pertama pandemi, pada awal 2020, sekarang rentan untuk tertular lagi.
Mereka juga memperingatkan bahwa orang yang disebut memiliki "kekebalan alami" karena terinfeksi virus corona kemungkinan masih dapat membawanya di hidung dan tenggorokan mereka dan tanpa disadari dapat menularkannya.
Baca juga: [VIDEO] Mengintip Fasilitas Pembuatan Vaksin Covid-19 di China
"Kami sekarang tahu bahwa kebanyakan dari mereka yang pernah terkena virus, dan mengembangkan antibodi, terlindung dari infeksi ulang, tetapi ini belum total, dan kami belum tahu berapa lama perlindungan itu bertahan," kata Susan Hopkins, salah satu pemimpin penelitian, yang dikenal sebagai studi SIREN.
"Ini berarti bahkan jika Anda yakin, Anda pernah mengidap penyakit itu dan terlindungi, Anda dapat diyakinkan bahwa sangat kecil kemungkinan Anda akan terkena (lagi) infeksi parah. Tetapi, masih ada risiko Anda dapat tertular dan menularkan ke orang lain."
Penelitian tersebut melibatkan puluhan ribu tenaga kesehatan di Inggris yang telah dites secara rutin sejak Juni.
Baca juga: Presiden Turki Erdogan Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan