Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Memohon, Kanselir Jerman Angela Merkel Instruksikan Pembatasan Corona Ketat

Kompas.com - 10/12/2020, 18:57 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Dalam pidatonya yang penuh permohonan di depan parlemen Jerman, Kanselir Angela Merkel menyerukan lockdown dan pembatasan lebih ketat. Namun Merkel menghadapi penolakan keras dari oposisi sayap kanan.

Kanselir Jerman Angela Merkel menyerukan pembatasan kehidupan publik yang lebih ketat menjelang Natal.

Secara eksplisit, dia mendukung rekomendasi yang dikeluarkan Akademi Sains Nasional Jerman, Leopoldina, pada Selasa (8/12/2020).

Leopoldina menyerukan diakhirinya pembelajaran tatap muka di sekolah mulai 14 Desember, memperpanjang libur sekolah masa Natal, menutup total semua kegiatan kecuali bisnis penting mulai 24 Desember, dan bekerja dari rumah semaksimal mungkin.

Baca juga: Angela Merkel, Kanselir Perempuan Pertama yang Berhasil Pimpin Jerman 15 Tahun

Merkel menentang pembukaan hotel untuk menghindari liburan keluarga selama Natal dan Tahun Baru, dan menyetujui rekomendasi untuk menutup toko setelah Natal hingga 10 Januari.

Merkel menyampaikan pidatonya di parlemen Jerman Bundestag pada Rabu (9/12/2020) pagi, sebagai bagian dari debat pemerintah tentang anggaran 2021.

Debat anggaran Jerman ini sangat penting, karena akan menjadi perdebatan anggaran terakhir Merkel sebelum dia pensiun tahun depan setelah 15 tahun berkuasa.

Baca juga: Ilmuwan Jerman Identifikasi Sinyal Gejala Infeksi Covid-19 Berat

Serangan oposisi sayap kanan terhadap Merkel

Merkel mendapat kecaman tajam dari oposisi sayap kanan Partai Alternatif untuk Jerman (AfD). Pemimpin partai AfD Alice Weidel menyerukan diakhirinya "lockdown kontraproduktif" dan mengecam penanganan pandemi yang dilakukan Merkel dengan menyebutnya "tanpa tujuan dan aneh."

"Merkel mengunci warga dan menghancurkan seluruh industri," kata Weidel, yang berpendapat bahwa lockdown ketat akan menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan.

AfD adalah partai oposisi terbesar di parlemen dan yang paling keras mengkritik kebijakan pandemi pemerintah.

Baca juga: Jika Disetujui, Jerman akan Memulai Vaksinasi pada Desember

Merkel menjawab kritikan tersebut dengan memberikan alasan bahwa Jerman sedang melalui "situasi luar biasa."

"Kunci terpenting bagi kita untuk berhasil memerangi virus adalah perilaku yang bertanggung jawab dari setiap individu dan kemauan untuk bekerja sama," kata Merkel di depan anggota parlemen yang sebagian besar tidak memakai masker.

Robert Koch Institute, otoritas kesehatan penyakit publik Jerman, pada Rabu (9/12/2020) mengumumkan rekor kematian harian di Jerman sebanyak 590 kematian.

Baca juga: Jerman Puji Kaum Rebahan sebagai Pahlawan Perangi Virus Corona

 

Sehingga total kematian sejak awal pandemi menjadi 19.932 kematian dengan lebih dari 1,2 juta kasus infeksi Covid-19.

"Lima ratus kematian sehari tidak dapat diterima," kata Merkel dalam pidatonya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com