Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebenarnya Tahu Kalah Pemilu, Sengaja Tunda Transisi demi Balas Dendam ke Demokrat

Kompas.com - 21/11/2020, 18:57 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebenarnya mengetahui kalau dia kalah dalam pemilu AS 2020, namun dia sengaja menunda proses transisi kekuasaan.

Tak cukup sampai di situ, Trump juga secara agresif terus menolak hasil pemilu AS 2020 sebagaimana dilansir dari CNN, Sabtu (21/11/2020).

Langkah tersebut dilakukan Trump dengan sengaja karena ingin membalas perlakuan Partai Demokrat karena mempertanyakan legitimasi kemenangannya dalam pemilu AS 2016.

Tindakan Trump itu diungkapkan oleh seorang sumber yang akrab dengan Trump kepada CNN.

Penolakan Trump untuk menyerah melawan hasil pemilu 2020 disebabkan karena sejumlah faktor.

Baca juga: Usai Ditinggalkan Trump, Apa yang Bisa Afghanistan Harapkan dari Biden?

Salah satunya adalah Trump merasa bahwa Hillary Clinton dan mantan Presiden AS Barack Obama merongrong kepresidenannya dengan mengatakan Rusia ikut campur dalam pemilu 2016 dan memengaruhi hasilnya.

Trump terus menyimpan dendam terhadap mereka yang dia klaim telah meragukan kemenangannya dalam pemilu AS 2016 dengan menunjuk adanya campur tangan dari Rusia.

Karena itulah, Trump menganggap bahwa adalah hal yang adil jika dia membuat permainan untuk tidak mengakui Biden memenangi pemilu AS dan menjadi presiden AS terpilih.

Faktor lain yang membuat Trump sengaja menolak hasil pemilu AS adalah bahwa Trump tidak terima karena dikalahkan dari seorang kandidat yang dia anggap sebagai lawan yang tidak sepadan.

Oleh karena itu, kekalahannya dari Biden akan menjadi penghinaan bagi Trump.

Baca juga: Aliansi Iran Pasang Waspada Tinggi Jelang Berakhirnya Masa Jabatan Trump

Trump lagi-lagi tidak tampil di depan umum pada Kamis ketika digelar pengarahan gugus tugas virus corona pertama di Gedung Putih selama lebih dari enam bulan.

Menurut pejabat senior AS kepada CNN, Trump berencana untuk berpartisipasi dalam KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik pada Jumat (21/11/2020).

Trump telah mendengar desakan dari banyak teman dan rekan bisnisnya untuk setidaknya membiarkan transisi dimulai, bahkan jika dia tidak ingin menyerah.

Namun, menurut seorang sumber yang akrab dengan pemikiran Trump mengatakan kepada CNN bahwa desakan dan saran tersebut tidak diindahkan oleh Trump.

Ketika Trump diminta untuk mengeluarkan Rudy Giuliani dan anggota tim hukumnya dari gugatan hasil pemilu, Trump tidak setuju.

Baca juga: Bisakah Trump Membalik Hasil Pemilu Amerika? Begini Aturannya...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com