Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Begini Reaksi Musuh dan Sekutu

Kompas.com - 06/11/2020, 15:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dua hari setelah pemilihan presiden, Amerika Serikat (AS) belum juga bisa mengetahui siapa yang akan memimpin negara itu untuk empat tahun ke depan. Negara-negara sekutu dan musuh Amerika mengomentari situasi tersebut.

Dua hari setelah pemilihan presiden AS, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, era hegemoni Barat telah berakhir.

Dalam kunjungan ke Venezuela hari Kamis (5/11/2020), Zarif sebaliknya memuji Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang menolak kampanye yang dikoordinasi AS untuk menggulingkannya.

Baca juga: Hasil Pilpres AS 2020: Biden Tinggal Tunggu Nevada dan Bersabar, Trump Masih Harus Banyak Cemas

Iran percaya pemerintah AS tidak lagi bisa mengontrol apa yang terjadi di dunia atau menunjukkan kepada negara-negara lain cara melindungi hak-hak warga, kata Zarif.

Iran telah menjadi sekutu utama Maduro karena pemerintahan otoriternya berhasil melewati sanksi keuangan yang melumpuhkan dan isolasi internasional.

Sebaliknya Maduro, yang dihadapkan pada runtuhnya industri minyak, beralih ke Iran untuk membeli bahan bakar guna memasok kebutuhan rakyatnya.

Sambil mencemooh, Maduro mengatakan, ia mengikuti jalannya proses pemilu di Amerika. Ia menambahkan, “Kami tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Amerika karena kami selalu menolak dan mengutuk keinginan Amerika untuk memberi pelajaran demokrasi."

Sementara itu, di Iran, Presiden Hassan Rouhani mengatakan, siapa saja yang menjadi presiden AS berikutnya harus lunak kepada Iran. Ia menambahkan, Trump dengan kejam meningkatkan sanksi, bahkan semasa pandemi virus corona.

"Mereka tidak berkomitmen pada prinsip apa pun. Tidak pada prinsip kemanusiaan, tidak pada HAM, serta juga tidak pada hukum dan aturan internasional," kata Rouhani.

Baca juga: Trump Ngamuk-ngamuk di Twitter karena Pilpres AS, Greta Thunberg: Tenang Donald, Tenang!

Di Moskwa, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, hari Kamis mengatakan, ketidakpastian dalam politik Amerika akan menuai konsekuensi negatif pada urusan dunia dan memengaruhi ekonomi global.

Di Perancis, Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian hari Kamis mengatakan, siapa pun yang memenangi pemilihan presiden AS, Eropa tidak akan kembali ke situasi sebelumnya, di mana hubungan trans-Atlantik berjalan baik.

Kepada radio Europe-1, ia mengatakan, "Eropa telah keluar dari kenaifannya dan mencoba bertumpu pada kekuatan tersendiri, bukannya mengandalkan dukungan Amerika.”

Le Drian menggambarkan pemilu Amerika sebagai sesuatu yang bersejarah dalam hal ketegangan dan jumlah pemilih.

Di Inggris, ketika ditanya tentang hubungan antara AS dan Inggris pada masa depan, Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan, ia percaya akan semakin kuat, siapa pun calon yang terpilih.

Baca juga: Trump Jr Dorong Ayahnya untuk Perang Total Lawan Penipuan Pilpres AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com