Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Dirumorkan Hendak Mundur sebagai Presiden Rusia karena Terkena Penyakit Parkinson

Kompas.com - 06/11/2020, 15:41 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Ketika semua mata tertuju pada pilpres AS, kabar terbaru dari Rusia tiba-tiba mengguncang dunia.

Laporan terbaru yang keluar mengabarkan bahwa masa pemerintahan Vladimir Putin di Rusia bakal segera berakhir.

Putin telah menjabat sebagai Presiden Rusia dengan total masa jabatan selama 20 tahun, sebagaimana dilansir New Zealand Herald, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Tampak Kurang Ramah, Putin Tangkis Serangan Trump terhadap Biden

Menurut pengamat Kremlin, pemimpin berusia 68 tahun itu akan mundur pada awal 2021.

Pengamat tersebut mengatakan, Putin bakal mundur dari jabatannya karena kekhawatiran menderita penyakit parkinson.

The Sun melaporkan bahwa kekasih Putin, Alina Kabaeva, bahkan telah mendesaknya untuk mundur dari kursi kepresidenan Rusia.

Baca juga: Putin: Korban Tewas Perang Azerbaijan-Armenia Hampir 5.000 Orang

Sejumlah pengamat telah menunjukkan bahwa video rekaman Putin baru-baru ini tampak menunjukkan kaki dan jari-jari Putin terus bergerak-gerak.

Selain itu, dalam beberapa video lain, Putin tampak kesakitan saat berpegangan pada sandaran tangan kursi.

Ilmuwan politik asal Rusia, Profesor Valery Solovei, baru-baru ini melontarkan spekulasi dengan mengatakan bahwa Putin menunjukkan gejala penyakit parkinson.

Baca juga: Putin Ajak AS Perpanjang Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis

“Ada sebuah keluarga, itu memiliki pengaruh besar kepadanya. Dia berniat mengumumkan rencana pengundurannya pada Januari,” kata Solovei.

Spekulasi tersebut juga dipicu oleh rancangan undang-undang (RUU) yang diperkenalkan Putin dan saat ini sedang diproses oleh parlemen Rusia.

RUU tersebut bakal menjamin kekebalan dari penuntutan hukum dan tunjangan negara untuk mantan presiden, seumur hidup.

Baca juga: Trump Puji Kim Jong Un dan Putin, Apa Katanya?

RUU tersebut, yang saat ini ada di parlemen, akan memberikan kekebalan mantan presiden dari tuntutan pidana yang dilakukan selama hidupnya.

Itu adalah RUU kedua yang dalam pekan ini membahas ketentuan khusus untuk mantan presiden Rusia, yang semakin memicu spekulasi pengunduran diri Putin dalam waktu dekat.

Pejabat Kremlin membantah kabar tersebut dan tidak terlalu menganggapnya dengan serius.

Baca juga: Putin Terima Kabar Baik Uji Coba Peluncuran Rudal Terbaru di Hari Ulang Tahunnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com