Biden dan cawapresnya Kamala Harris terus menggaungkan kepada pemilih sejumlah kekacauan dan kegagagalan pemerintahan Trump.
Tentunya tema yang paling sering diangkat kubu Demokrat adalah ketidakbecusan Trump menangani penyebaran pandemi virus corona.
Awal tahun sebelum virus dari kota Wuhan itu menerjang AS, Trump masih menyandang status favorit karena ekonomi AS yang tumbuh baik disertai rendahnya angka pengangguran.
Bahkan ketika itu banyak yang meragukan apakah Biden dapat memenangkan nominasi Demokrat. Tidak sedikit yang juga khawatir dia terlalu tua untuk menjadi presiden mengingat usianya yang saat ini 77 tahun.
Baca juga: Campuri Pilpres AS, Sejumlah Entitas Iran Kena Sanksi
Politisi kawakan dari Delaware itu juga sempat kesulitan mencari tema kampanye yang tepat untuk menarik hati pemilih selain ketidaksukaan akan tingkah laku Trump.
Namun Covid-19 mengubah segalanya. Ekonomi "Negeri Paman Sam” terjun bebas dan angka pengangguran meroket. Kegagalan Gedung Putih dan Kongres mencapai kompromi untuk menggelontorkan stimulus perangsang ekonomi memperburuk citra Trump di mata pemilih.
Isu virus corona dan perbedaan sikap Biden dan Trump menyikapi Covid-19 seperti dalam pemakaian masker, menjadi pertimbangan utama pemilih menentukan pilihannya.
Rataan terbaru agregasi hasil survei nasional oleh FiveThirtyEight, Selasa dini hari (27/10/2020), menunjukan Biden memimpin jauh dengan 52,3 persen, terpaut 9,5 poin dari Trump.
Pakar pemilu AS Nate Silver yang menjalankan simulasi model pilpres FiveThirtyEight memberikan peluang yang sangat tinggi, yaitu 87 persen kepada Biden untuk menyudahi 4 tahun pemerintahan Trump.
Simulasi Silver menunjukan Biden akan menang telak dengan 344 electoral votes berbanding 194 yang diproyeksikan diraih Trump. Secara popular vote, tidak berbeda dengan rataan survei nasional yaitu Biden 53,3 persen dan Trump 45,4 persen.
Angka ini akan menjadi kemenangan terbesar pada pilpres AS sejak Biden sendiri bersama mantan bosnya, Barack Obama, menyapu pilpres 2008 dengan 365 electoral votes dan 52,9 persen popular vote.
Baca juga: Jelang Pilpres AS, Beredar Teror Email Berisi Paksaan Memilih Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.