Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seminggu Jelang Pilpres AS, Joe Biden Favorit Kuat Kalahkan Trump

Rekapitulasi survei Kompas.com dalam seminggu terakhir menunjukan tidak adanya pergeseran signifikan angka jajak pendapat. Biden konsisten unggul meyakinkan di survei nasional dan survei swing states.

Biden kokoh di Trio Rust Belt

Tiga negara bagian Rust Belt yaitu Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan terus menjadi bahan sorotan oleh lembaga survei atau pollsters. Kunci kemenangan pilpres 2020 ada di trio negara bagian industrial yang secara mengejutkan dimenangkan Trump pada pilpres 2016. 

Sama seperti minggu-minggu sebelumnya, Biden tidak tergoyahkan memimpin di negara bagian yang didominasi pemilih kulit putih berkerah biru itu.

Rataan survei oleh The New York Times memperlihatkan jarak keunggulan yang nyaman bagi Biden

Di Michigan, mantan Wakil Presiden AS itu memimpin dengan rataan 9 poin, sedangkan di Wisconsin dan Pennsylvania masing-masing 7 dan 6 poin.

Trump masih dapat menang jika lembaga survei melakukan kesalahan di mana terjadi polling error berskala besar yang salah menghitung atau meremehkan jumlah pendukung Trump.

Namun sejauh ini bahkan jika polling error menimpa Biden, dia masih akan memenangkan trio Rust Belt dengan rentang 5 poin di Michigan dan sangat tipis 1 poin di Wisconsin dan Pennsylvania.

Kemenangan ini ditambah dengan seluruh negara bagian yang dimenangkan Hillary Clinton pada pilpres 2016, akan memberikan suami Jill Biden itu 278 electoral votes, lebih dari minimal 270 yang diperlukan.

Pennsylvania khususnya adalah yang paling krusial. Tanpa Pennsylvania, jalan Trump untuk kembali terpilih hampir mustahil. 

Berita buruk baginya adalah survei terbaru berakurasi tinggi dengan metode live interview dari Muhlenberg College, menunjukan petahana berusia 74 tahun itu tertinggal 7 poin yaitu 44 persen berbanding 51 persen.

Angka ini melanjutkan tren survei-survei lain di Keystone States di mana Biden digdaya di zona 50 persen, sedangkan Trump tidak kunjung beranjak dari angka 42-44 persen.

Bahkan jika Biden gagal menyapu trio Rust Belt, dia masih dapat merebut Gedung Putih dari tangan Trump melalui jalur kemenangan di swing states Sun Belt yaitu Carolina Utara, Florida, Arizona, Georgia, atau bahkan Texas.

Angka-angka survei menunjukan kedua capres bersaing sangat ketat di 5 negara bagian itu.

Referendum atas Trump

Resep semakin dekatnya kemenangan Biden adalah keberhasilannya menjadikan kampanye pilpres kali ini sebagai referendum atas 4 tahun kepresidenan Trump.

Biden dan cawapresnya Kamala Harris terus menggaungkan kepada pemilih sejumlah kekacauan dan kegagagalan pemerintahan Trump.

Tentunya tema yang paling sering diangkat kubu Demokrat adalah ketidakbecusan Trump menangani penyebaran pandemi virus corona.

Awal tahun sebelum virus dari kota Wuhan itu menerjang AS, Trump masih menyandang status favorit karena ekonomi AS yang tumbuh baik disertai rendahnya angka pengangguran.

Bahkan ketika itu banyak yang meragukan apakah Biden dapat memenangkan nominasi Demokrat. Tidak sedikit yang juga khawatir dia terlalu tua untuk menjadi presiden mengingat usianya yang saat ini 77 tahun.

Politisi kawakan dari Delaware itu juga sempat kesulitan mencari tema kampanye yang tepat untuk menarik hati pemilih selain ketidaksukaan akan tingkah laku Trump.

Namun Covid-19 mengubah segalanya. Ekonomi "Negeri Paman Sam” terjun bebas dan angka pengangguran meroket. Kegagalan Gedung Putih dan Kongres mencapai kompromi untuk menggelontorkan stimulus perangsang ekonomi memperburuk citra Trump di mata pemilih.

Isu virus corona dan perbedaan sikap Biden dan Trump menyikapi Covid-19 seperti dalam pemakaian masker, menjadi pertimbangan utama pemilih menentukan pilihannya.

Rataan terbaru agregasi hasil survei nasional oleh FiveThirtyEight, Selasa dini hari (27/10/2020), menunjukan Biden memimpin jauh dengan 52,3 persen, terpaut 9,5 poin dari Trump.

Pakar pemilu AS Nate Silver yang menjalankan simulasi model pilpres FiveThirtyEight memberikan peluang yang sangat tinggi, yaitu 87 persen kepada Biden untuk menyudahi 4 tahun pemerintahan Trump. 

Simulasi Silver menunjukan Biden akan menang telak dengan 344 electoral votes berbanding 194 yang diproyeksikan diraih Trump. Secara popular vote, tidak berbeda dengan rataan survei nasional yaitu Biden 53,3 persen dan Trump 45,4 persen.

Angka ini akan menjadi kemenangan terbesar pada pilpres AS sejak Biden sendiri bersama mantan bosnya, Barack Obama, menyapu pilpres 2008 dengan 365 electoral votes dan 52,9 persen popular vote. 

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/27/134832170/seminggu-jelang-pilpres-as-joe-biden-favorit-kuat-kalahkan-trump

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke