Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas Bersyarat Usai Bayar Rp 14,7 Miliar, Derek Chauvin Dapat Uang dari Mana?

Kompas.com - 08/10/2020, 13:38 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Eks petugas polisi Minneapolis yang dituduh melakukan pembunuhan atas kematian George Floyd membayar jaminannya pada Rabu (7/10/2020).

Setelah membayar jaminannya, Derek Chauvin dibebaskan bersyarat.

Melansir Associated Press (AP) pembebasan Chauvin dari penjara dikawal oleh Garda Nasional Amerika Serikat (AS) sebagai tindakan preventif mengatasi protes massa.

Menurut catatan pengadilan, Derek Chauvin membayar uang jaminannya sebesar 1 juta dollar AS alias sekitar Rp 14,7 Miliar.

Catatan penjara distrik Hennepin menunjukkan Chauvin dibebaskan sebelum pukul 11:30 pagi waktu setempat.

Baca juga: Derek Chauvin Bebas dengan Jaminan Senilai Rp 14,7 Miliar, tapi Ada Syaratnya

Namun, dari mana sumber dana Chauvin untuk membayar jaminannya?

Masih belum diketahui dari mana Chauvin mendapatkan uang untuk membayar kebebasannya melalui jaminan.  Yang jelas, Chauvin menggunakan obligasi dalam pembayarannya.

Di Minnesota sendiri, seseorang yang membukukan oblogasi harus membayar 10 persen atau dalam konteks ini 100.000 dollar AS kepada perusahaan penjamin.

Kemudian, perusahaan dan terdakwa menyusun pengaturan jaminan untuk mendukung semua atau sebagian dari sisa jumlah obligasi, menurut Mike Brandt, seorang pengacara pembela kriminal yang tidak terkait dalam kasus ini.

Baca juga: Derek Chauvin, Pembunuh George Floyd, Diduga Kemplang Pajak


Asosiasi Polisi dan Perdamaian Minnesota, yang memiliki dana pembelaan hukum, tidak memberikan uang jaminan pada Chauvin, kata seorang juru bicaranya.

Bob Kroll, presiden Federasi Petugas Kepolisian Minneapolis, mengatakan serikatnya juga tidak terlibat.

Situs web GiveSendGo.com, yang menyatakan bahwa itu adalah situs crowdfunding Kristen gratis, memiliki Dana Jaminan Derek Chauvin yang menyatakan bahwa itu dibuat oleh keluarganya.

Menurut situs tersebut, hingga tengah hari Rabu kemarin, dana tersebut mengumpulkan 4.198 dollar AS dari target 125.000 dollar AS dengan sumbangan dari lebih dari 35 orang.

Baca juga: Di Saat Terakhir, Derek Chauvin Tahu George Floyd Sudah Tak Bergerak

Chauvin memiliki opsi untuk membayar jaminan sebesar 1,25 juta dollar AS tanpa syarat atau 1 juta dollar AS dengan syarat.

Dalam kondisi pembebasannya kini, dia harus menghadiri semua undangan pengadilan, tidak boleh memiliki kontak langsung atau tidak langsung (termasuk kontak media sosial) dengan anggota keluarga Floyd, tidak dapat bekerja dalam penegakan hukum atau keamanan, dan tidak boleh memiliki senjata api atau amunisi.

Istri Chauvin sendiri, Kellie Chauvin, telah mengajukan gugatan cerai tak lama setelah kematian Floyd.

Catatan dalam kasus itu telah disegel dan pengacara perceraian Kellie Chauvin tidak memberikan komentar apapun soal itu saat ini.

Baca juga: Fakta Baru, Derek Chauvin Tak Tindih Leher George Floyd Selama 8:46 Menit

Pada bulan Juli lalu, Chauvin dan istrinya juga sempat didakwa dengan berbagai tuduhan penggelapan pajak karena diduga gagal melaporkan pendapatan dari berbagai pekerjaan mereka, termasuk lebih dari 95.000 dollar AS dari pekerjaan keamanan di luar tugas utama Derek Chauvin.

Tuntutan pidana dalam kasus itu menuduh bahwa dari tahun 2014 hingga 2019, keluarga Chauvin tidak melaporkan pendapatan bersama mereka sebesar 464.433 dollar AS dan berutang kepada negara bagian sebesar 37.868 dollar AS dalam bentuk pajak, bunga, dan biaya yang belum dibayar.

Kasus penggelapan pajak juga mencantumkan aset lain, termasuk rumah kedua pasangan itu di Florida dan mobil BMW senilai 100.000 dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com