MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Jaksa Negara Bagian Minnesota pada Rabu (17/6/2020) mengungkapkan bahwa Derek Chauvin berlutut di leher George Floyd selama 7 menit 46 detik, bukan 8 menit 46 detik.
Durasi 8:46 sendiri telah menjadi simbol kebrutalan polisi, sehingga beberapa acara peringatan yang berkaitan dengan George Floyd dilakukan selama waktu itu.
Akan tetapi soal temuan baru ini, jaksa mengatakan tidak ada dampaknya dengan kasus pidana yang menimpa keempat eks polisi pelaku pembunuhan tersebut.
Baca juga: Meski Bersalah, Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd, Dapat Pensiun Rp 14 Miliar
"Perbedaan satu menit tidak signifikan," kata Nekima Levy Armstrong, aktivis hak-hak sipil dan mantan kepala Minneapolis NAACP.
"Intinya adalah, sudah lebih dari cukup bagi Derek Chauvin untuk mengetahui dia benar-benar mengakhiri hidup George Floyd," terangnya dikutip dari New York Post.
Levy melanjutkan, ketika seseorang mengheningkan cipta selama 7 menit 46 detik atau 8 menit 46 detik, dia akan tahu betapa lamanya durasi itu.
Baca juga: Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd, Sempat Minta Kesepakatan Sebelum Ditangkap
Temuan pertama pada 29 Mei menduga Derek Chauvin "berlutut di leher Floyd total selama 8 menit 46 detik. Kemudian selama 2 menit 53 detik terakhir Floyd sudah tak bergerak."