Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas, George Floyd Sempat Diminta "Berhenti Berteriak" oleh Derek Chauvin

Kompas.com - 09/07/2020, 18:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Sebuah fakta baru menunjukkan sebelum tewas, George Floyd sempat diminta "berhenti berteriak" oleh pelaku utama, Derek Chauvin.

Pria kulit hitam tak bersenjata itu sempat meneriakkan nama mendiang ibu dan anaknya, serta mengklaim polisi akan membunuhnya dalam insiden 25 Mei lalu di Minneapolis.

Fakta itu tersaji berdsarkan transkrip yang diperoleh dari rekaman body camera milik Thomas Lane, salah satu pelaku pembunuhan George Floyd.

Baca juga: Bukti Baru Ungkap Kata Terakhir George Floyd Sebelum Tewas

Dokumen itu menunjukkan momen terakhir ketika Floyd ditindih lehernya oleh Derek Chauvin, yang kematiannya membangkitkan gelombang protes di seluruh dunia.

Keempat polisi yang menangkap Floyd langsung dipecat keesokan harinya, begitu rekaman insiden itu menyebar dan viral di media sosial.

Floyd, si pelaku utama, dijerat dengan sejumlah dakwaan, di antaranya adalah pembunuhan tingkat dua dan tingka tiga, serta pembunuhan tak berencana level dua.

Sementara tiga rekannya, Lane, J Alexander Kueng, dan Tou Thao masing-masing didakwa bersekongkol dan membantu Chauvin membunuh Floyd.

Rekaman tersebut kemudian dipublikasikan Kamis (9/7/2020), di tengah upaya pengacara Lane agar kasus kliennya digugurkan.

Baca juga: Salah Satu Pembunuh George Floyd Mengaku Tidak Bersalah

Apa yang ditunjukkan dari transkrip itu?

Selama ini, rekaman dari saksi mata yang beredar di media sosial menunjukkan apa yang terjadi momen terakhir sebelum George Floyd.

Namun, transkrip dari body camera Lane memaparkan detil baru, dimulai dari momen ketika keempatnya datang hingga Floyd dimasukkan ambulans.

Berdasarkan transkrip yang dirilis seperti dilansir BBC, Floyd terekam mengaku tak bisa bernapas lebih dari 20 kali saat dibekuk di jalanan Minneapolis.

Keempat polisi itu mendatangi pria 46 tahun tersebut, setelah toko kelontong melaporkan dia membeli rokok menggunakan uang palsu.

"Engkau akan membunuhku, bung," katanya ketika tangannya diborgol, dengan penegak hukum lain menjatuhkannya di jalanan beraspal.

Derek Chauvin langsung menindih leher Floyd selama hampir delapan menit. Saat itu, dia meminta korban untuk berhenti berteriak.

"Jadi berhenti berbicara, berhentilah berteriak. Sebab, dibutuhkan banyak oksigen untuk berbicara," kata Chauvin sambil terus menindih leher Floyd.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com