Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Bakar Mobil Istri, Pria Ini Malah Racuni 2 Anaknya yang Masih Kecil

Kompas.com - 09/07/2020, 17:01 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PIETERMARITZBURG, KOMPAS.com - Seorang ibu dari KwaZulu-Natal, sebuah provinsi di Afrika Selatan mengatakan bahwa kedua putranya sedang dalam tahap pemulihan dari keracunan yang mereka alami.

2 anaknya, anak pertama, laki-laki berusia 10 tahun, anak kedua, laki-laki usia 4 tahun dikabarkan diracun oleh suaminya, ayah dari kedua anak tersebut sebelum akhirnya meracuni dirinya sendiri pada Senin kemarin (6/7/2020).

Berbicara kepada Times Select pada Rabu (8/7/2020), ibu dari 2 anak yang diracun itu mengatakan bahwa kedua putranya sedang dalam tahap pemulihan. Sementara itu, dia tidak bisa memberikan identitasnya demi keamanan privasi.

Baca juga: Remaja 13 Tahun di Iran Dibunuh Secara Brutal, Lambannya Pengesahan RUU Perlindungan Anak Jadi Sorotan

Setelah insiden pemberian racun, 2 anak dan ayahnya itu dibawa ke rumah sakit pada Senin sore.

"Anak saya yang pertama sekarang sudah bisa bicara. Dia mengenali saya dan mengingat apa yang terjadi saat itu," ujar ibu 2 anak itu ketika dia menemani anak-anak mereka di rumah sakit.

Suaminya juga memasuki masa pemulihan.

Menurut wanita itu pada Senin lalu, ketika dia pulang ke rumah di Nteke, Durban barat, dia melihat banyak tetangga dan polisi mengerumuni rumahnya. Juga ada paramedis.

Baca juga: Jatuh Cinta dengan Pria 35 Tahun, Remaja Ini Dibunuh Ayahnya Secara Brutal

Dia berkata, "Saat itu saya berpikir, apa yang terjadi pada anak-anak saya? Perasaan saya tidak enak hari itu."

Benar saja, rupanya kedua anaknya diracun oleh ayah mereka alias suami dari wanita itu ketika dia tengah bekerja.

Seorang sumber dari keluarga mengatakan pada media Times Select bahwa pasangan itu memang memiliki masalah dalam pernikahan mereka dan keluarga berusaha melakukan mediasi.

Sementara itu Juru bicara Col Thembeka Mbele mengonfirmasi bahwa insiden itu, "diduga sang ayah telah meracuni dirinya dan anak-anaknya."

Baca juga: Terekam Dicium Pria, 2 Gadis di Pakistan Dibunuh Keluarganya

Menurut keterangan salah satu anggota keluarga, tersangka sebenarnya berencana untuk membakar mobil istrinya. Namun, tersangka malah meracuni 2 anaknya dan dirinya sendiri.

"Saya katakan padanya (tersangka) untuk tidak pulang dan bahwa saya sedang dalam upaya mencoba memperbaiki situasi. Saya katakan kepada saudara perempuan saya (ibu dari 2 anak yang diracun) untuk tidak pulang dan memanggil polisi."

Menurut keterangan anggota keluarga itu juga, dia dan keluarga lain terlambat melakukan pencegahan. 

"Kami sudah berusaha membantu (masalah) mereka selama ini, namun kami terlambat."

Kejadian tersebut membuat banyak tetangga sekitar merasa cemas karena 2 anak dan tersangka dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter militer.

Mereka dibawa ke Rumah Sakit Pusat iNkosi Albert Luthuli di Durban. Orang-orang di sekitar membandingkan insiden itu dengan seorang ayah bernama Sibusiso Mpungose di Pinetown yang didakwa penjara seumur hidup karena telah membunuh 4 anaknya.

Mpungose ditangkap pada September setelah Kuhlekonke (4), Siphesihle (10), dan Khwezi (6) ditemukan digantung di rumah mereka di Wyebank bersama ibu mereka, Xolisile. Tubuh anak tirinya, Ayakha (17) ditemukan di wilayah New Germany, KwaZulu-Natal, Afrika Selatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com