Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Berulah Lagi di Twitter, Retweet Video Editan Biden Olok-olok Polisi

Kompas.com - 17/09/2020, 13:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali berulah di Twitter, dengan mengunggah video editan Joe Biden yang memutar lagu rap anti-polisi.

Video editan itu di-retweet Trump pada Rabu (16/9/2020), yang menurut AFP ditujukan untuk mempersuasi para pemilih di pilpres AS bahwa Biden akan mendorong kejahatan kekerasan.

Di video ini terlihat capres dari Partai Demokrat itu memainkan lagu rap yang mengolok-olok polisi dengan kata kasar dari ponselnya.

Baca juga: Jelang Debat Pilpres AS 2020, Joe Biden Bakal Pelajari Komentar Trump

Biden berdiri di mimbar dan mengeluarkan ponselnya lalu berkata, "Saya punya satu hal untuk dikatakan."

Di video editan tersebut lagu yang diputar adalah lagu N.W.A (Niggaz Wit Attitudes) tahun 1988 berjudul Fuck tha Police. Biden lalu berjoget sedikit sambil tersenyum.

Setelah beberapa detik dia berseloroh, "Jika saya memiliki bakat dari salah satu dari orang-orang ini, saya akan terpilih sebagai presiden secara aklamasi."

Baca juga: Pertama Kali dalam 175 Tahun, Majalah Scientific American Dukung Capres AS Biden

"China ngiler," tulis Trump di caption-nya.

Twitter kemudian menandai video tersebut dengan label manipulated media atau "media yang dimanipulasi", karena Biden tidak memutar lagu grup hip hop tersebut.

Video itu diambil dari kampanye Biden di Florida pada Selasa (15/9/2020), dan lagu yang diputar eks wapres Barack Obama itu sebenarnya adalah Despacito.

Baca juga: Setelah UEA dan Bahrain, Trump Berharap Arab Saudi Berdamai dengan Israel

Pelantun lagu tersebut, Luis Fonsi, baru saja menyambut Biden di acara itu.

Jajak pendapat masih menunjukkan Trump tertinggal dari Biden, dalam perburuan kursi nomor 1 di "Negeri Paman Sam".

Trump membuat klaim dia sedang menjaga keamanan AS dari massa sayap kiri, dan itu dijadikannya kunci memenangkan jabatan keduanya.

Sebelumnya pada Selasa (15/9/2020) Trump me-retweet seorang pendukung yang menggambarkan Biden sebagai seorang pedofil.

Baca juga: Trump Tuding Biden Pakai Obat, Minta Tes Narkoba Sebelum Debat Capres

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com