Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC AS Berharap Vaksin Covid-19 Bisa Pulihkan Rutinitas pada 2021

Kompas.com - 17/09/2020, 11:33 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber CNBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Amerika Serikat (CDC) AS pada Rabu kemarin (16/9/2020) mengatakan bahwa AS harus punya vaksin yang cukup untuk mengembalikan 'rutinitas kehidupan' pada kuartal ketiga tahun depan, 2021.

Melansir CNBC, Direktur CDC, Dr Robert Redfield mengatakan dalam panel Senat bahwa dia mengharapkan vaksinasi bisa dimulai pada November atau Desember.

Namun, dengan jumlah terbatas, maka harus didahulukan mereka yang paling membutuhkan. Kategori kelompok yang paling membutuhkan di antaranya seperti para pekerja medis.

Menurut Redfield, vaksinasi akan memakan waktu sekitar "6 sampai 9 bulan" untuk menjamin semua rakyat Amerika mendapatkannya.

Baca juga: Trump: Vaksin Corona akan Siap Beberapa Pekan Lagi

“Jika Anda bertanya kepada saya kapan itu [vaksin] akan tersedia secara umum untuk publik Amerika sehingga kita dapat mulai memanfaatkannya untuk kembali ke kehidupan rutin kita, saya pikir kita mungkin [mendapatkan] pada kuartal ketiga [tahun] 2021," katanya kepada sub-komite Alokasi Senat AS untuk tenaga kerja, kesehatan, layanan manusia, pendidikan, dan lembaga terkait di Capitol Hill, Washington DC, AS.

Ada pun tentang kapan tersedianya vaksin, diberitakan Kompas.com  pada Rabu (16/9/2020) bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim vaksin virus corona mungkin akan tersedia beberapa pekan lagi.

"Kami sangat dekat dengan vaksin," katanya pada sesi tanya jawab dengan pemilih di Pennsylvania yang disiarkan di ABC News pada Selasa (15/9/2020).

Baca juga: Nasionalisme Vaksin Berdampak pada COVAX, Ini Faktanya...

"Kita hanya butuh beberapa pekan untuk mendapatkannya, Anda tahu - bisa jadi tiga pekan, empat pekan," kata Trump sebagaimana dilansir dari The Telegraph.

Beberapa jam sebelumnya, Trump mengatakan kepada Fox News bahwa vaksin virus corona bisa tersedia dalam "empat pekan, bisa delapan pekan".

Di Pennsylvania, Trump juga mengatakan "herd mentality" yang sepertinya dia salah ucap dari “herd immunity”. Ketika itu, dia mengatakan kalau virus corona akan hilang dengan sendirinya. Pernyataan yang salah dari Trump tersebut menimbulkan ejekan dari pengguna Twitter kepada Trump.

 

Para ilmuwan sendiri telah memperingatkan bahwa menerapkan strategi herd immunity dapat menyebabkan angka kematian yang tinggi.

Saat ini di AS, angka infeksi virus corona sudah mencapai 6,828,301 kasus sementara angka kematian mencapai 201,348 jiwa menurut Worldometers yang diakses hari ini.

Baca juga: Rilis Strategi Distribusi Global, WHO Peringatkan Tidak Lakukan Nasionalisme Vaksin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com