Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: Kejamnya 'Lubang Neraka' Gulag Era Soviet

Kompas.com - 03/09/2020, 18:43 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber YouTube

Seperti Kanal Sungai Volga, Kanal Baltik Laut Putih dan Jalan Tol Kolyma. Semua itu dibangun oleh para tahanan Gulag.

Dalam satu hari, para tahanan bekerja selama 14 jam, 7 hari sepekan alias sepanjang tahun dengan pekerjaan di musim dingin yang juga berat dan tidak memakai pakaian hangat.

Sebanyak 200.000 tahanan menggali 128 kilometer kanal Volga tanpa peralatan yang memadai.

Beratnya medan pekerjaan membuat banyak orang putus asa sampai-sampai mereka bunuh diri dengan membakar tangan dan tubuh mereka.

Para tahanan juga tidur berjejalan dengan rasa takut yang menghantui dada karena para gangster kerap menjarah apapun yang dimiliki tahanan lain yang lebih lemah.

Meski begitu tidak semua tahanan dipenjara seumur hidup. Anggota keluarga yang dianggap sebagai pengkhianat misalnya dipenjara dengan rentang waktu minimal antara 5 sampai 8 tahun.

Bahkan, jika tahanan dianggap telah mampu menyelesaikan kuota hukumannya, mereka boleh bebas lebih awal.

Sementara setiap tahunnya, 10 persen tahanan sekarat dan meninggal dunia karena sakit, kelaparan, maupun bunuh diri.

Meski stalin meninggal pada tahun 1953 dan jutaan tahanan dilepaskan, hal itu tidak menghentikan kamp Gulag.

Gulag masih berlanjut sampai tahun 1987 ketika Mikhail Gorbachev, cucu dari salah satu korban Gulag mulai mengeliminasi satu persatu kamp kerja paksa tersebut.

Faktanya, meski sudah lama dijalankan, menurut para pakar, sistem kerja paksa Gulag rupanya tidak berdampak besar bagi perekonomian Soviet.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jasad Stalin Dipindahkan dari Makam Lenin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com