Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bulan Atasi Corona, Beijing Kembali Lanjutkan Penerbangan Internasional Langsung

Kompas.com - 03/09/2020, 15:37 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Beijing kembali melanjutkan penerbangan internasional langsung mulai Kamis (3/9/2020) setelah berjuang atasi Covid-19 selama kurang lebih 6 bulan.

Berlanjutnya penerbangan internasional menandakan kasus infeksi yang ditularkan secara lokal sudah sepenuhnya diatasi, demikian penuturan pakar medis terkemuka dikutip Global Times.

Bandara Beijing berhenti beroperasi sejak akhir Maret lalu dan kini kembali menyambut penumpang dari luar negeri yang akan terbang langsung ke kota tersebut.

Penerbangan internasional gelombang pertama akan menghubungkan ibu kota China itu dengan 8 negara di 3 benua termasuk 4 negara Eropa, kata Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), Rabu (2/9/2020).

Penerbangan yang menghubungkan Thailand, Kamboja dan Pakistan di Asia, serta Yunani, Denmark, Austria dan Swedia di Eropa, juga Kanada di Amerika Utara - negara dengan jumlah kasus impor yang relatif kecil - akan dilanjutkan.

Baca juga: Beijing Nol Positif Corona, Otoritas Peringatkan Jangan Berpuas Diri

 

Sementara penerbangan internasional langsung pertama ke Beijing akan berangkat dari Phnom Penh, ibu kota Kamboja, pada Kamis hari ini, dioperasikan oleh Air China.

"Melanjutkan sinyal penerbangan internasional langsung bahwa China telah mengendalikan wabah Covid-19 domestik. Meskipun ada kebangkitan skala kecil, semuanya telah dengan cepat diatasi dan diberantas," ujar Zeng Guang, mantan kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Sejak 23 Maret, semua penerbangan internasional menuju Beijing telah dialihkan ke kota-kota China lainnya dalam upaya untuk mencegah kasus impor virus corona baru.

Wabah kasus Covid-19 terbaru di ibu kota China itu berakhir pada 20 Juli. Beijing tidak melaporkan kasus baru selama 26 hari berturut-turut hingga Rabu kemarin, menurut Otoritas Kesehatan setempat.

Namun, itu tidak berarti bahwa Beijing, atau kota-kota lain di negara itu, dapat melonggarkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian mereka, karena China telah melihat peningkatan jumlah kasus impor dalam beberapa bulan terakhir, menurut beberapa ahli.

Baca juga: Meski Masih Positif, Beijing Cabut Larangan Perjalanan

Dengan pengalaman menangani wabah yang muncul kembali di kota-kota seperti Beijing dan Dalian di Provinsi Liaoning China Timur Laut, China semakin mampu menangani kasus-kasus impor, dan pencegahan serta pengendalian Covid-19 telah menjadi tugas rutin, ungkap Zeng.

Dengan penyambutan penumpang dari luar negeri oleh Beijing, semua orang yang memasuki negara itu akan menjalani masa karantina kolektif selama 14 hari untuk observasi medis dan melakukan tes asam nukleat dua kali, ungkap Juru bicara Otoritas Kkesehatan Beijing Gao Xiaojun pada konferensi pers Rabu kemarin.

Untuk meningkatkan screening dan perawatan, Rumah Sakit Ditan di Beijing akan menjadi tempat yang ditunjuk untuk perawatan pada tahap awal dimulainya kembali penerbangan internasional langsung.

Sementara untuk mengontrol penyebaran virus di lintas batas negara, CAAC mengatakan akan memberlakukan tindakan pencegahan anti-Covid-19 yang lebih ketat berdasarkan mekanisme circuit breaker yang ada.

Pemerintah China menekankan bahwa jika 3 atau lebih kasus yang dikonfirmasi ditemukan dalam penerbangan internasional ke Beijing, penerbangan tersebut akan diarahkan kembali ke kota lain di China.

Baca juga: Beijing Nyatakan Wabah Virus Corona Sudah Diatasi

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com