Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel Ditunda atau Ditangguhkan? Palestina Tuduh UEA Bermain "Retorika"

Kompas.com - 03/09/2020, 12:24 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

ABU DHABI, KOMPAS.com - Palestina menunjukkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) telah melebih-lebihkan kesiapan Israel untuk membatalkan rencana pencaplokan Tepi Barat.

Melansir Reuters pada Rabu (2/9/2020), Palestina menyudutkan UEA dengan mengacu pada pernyataan dalam trilateral antara Israel, UEA dan Amerika Serikat (AS), yang memiliki 2 bahasa arab dan inggris.

Versi bahasa Inggris dari komunike bersama oleh ketiga negara tersebut di Abu Dhabi pada Senin (31/8/20020), mengatakan kesepakatan itu telah "menyebabkan penangguhan rencana Israel untuk memperpanjang kedaulatannya".

Namun, versi bahasa Arab, yang dibawa oleh kantor berita negara UEA, WAM, mengatakan "perjanjian...telah menyebabkan rencana Israel untuk mencaplok tanah Palestina dihentikan".

Perbedaan tersebut disoroti oleh warga Palestina setelah menantu Presiden Donald Trump, Jared Kushner terbang bersama delegasi AS dan Israel pada penerbangan komersial Israel pertama ke UEA, untuk memperkuat kesepakatan normalisasi, yang pertama oleh negara Teluk.

Baca juga: Momen Bersejarah, Penerbangan Komersial Pertama Israel-UEA Mendarat di Abu Dhabi

"Bandingkan diri Anda dengan 2 versi...penangguhan perpanjangan kedaulatan, bukan penghentian aneksasi tanah Palestina," ungkap Saeb Erekat, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organisation/PLO) pada Selasa (1/9/2020).

UEA telah menggambarkan kesepakatan itu, yang diumumkan oleh Trump pada 13 Agustus, sebagai sarana untuk menghentikan aneksasi Israel atas tanah Tepi Barat yang diduduki, tempat Palestina berharap untuk membangun negara di masa depan.

Jamal Al-Musharakh, kepala perencanaan kebijakan dan kerja sama internasional di kementerian luar negeri UEA, mengatakan perbedaan kata-kata itu hanyalah masalah terjemahan.

"Jika ada yang bisa memikirkan sinonim yang lebih baik daripada 'Eeqaf' (berhenti) untuk 'menangguhkan', tolong beri tahu saya," katanya kepada wartawan.

“Salah satu prasyarat dimulainya hubungan bilateral adalah penghentian aneksasi,” kata Musharakah.

Baca juga: Berdamai, Sambungan Telepon Israel-UEA Mulai Berfungsi

Pemerintah UEA tidak menanggapi ketika dimintai komentar lebih lanjut.

Namun, menurut Hanan Ashrawi, seorang pejabat senior PLO, mengatakan itu adalah "retorika", upaya untuk mempengaruhi opini publik di dunia Arab.

Tidak ada perubahan dalam rencana saya

“Saya tidak berpikir ini adalah masalah penerjemahan, saya pikir ini adalah cara yang tidak jujur untuk mencoba memanipulasi wacana,” kata Hanan Ashrawi kepada Reuters.

Terjemahan Arab adalah cara menyesatkan opini publik Arab dengan mengatakan UEA dengan langkah normalisasinya terhadap Israel, telah berhasil menghentikan aneksasi. Padahal sebenarnya mereka hanya menangguhkannya.

Dalam kampanye pemilihan baru-baru ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk menerapkan kedaulatan Israel ke wilayah Tepi Barat, termasuk permukiman Yahudi, tetapi dia mengatakan membutuhkan lampu hijau dari Washington.

Baca juga: Hanya untuk Beberapa Waktu AS Tidak akan Menyetujui Aneksasi Israel Atas Wilayah Tepi Barat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com