Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya untuk "Beberapa Waktu" AS Tidak akan Menyetujui Aneksasi Israel Atas Wilayah Tepi Barat

Kompas.com - 18/08/2020, 11:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) tidak akan menyetujui aneksasi Israel atas Tepi Barat yang diduduki dan yang menjadi bahan persengketaan dengan Palestina, untuk "beberapa waktu".

Melansir Al Jazeera pada Senin (17/8/2020), penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner pada Senin itu, mengatakan bahwa AS lebih memilih untuk fokus pada kesepakatan normalisasi antara Israel-UEA dan upaya perdamaian regional yang lebih luas.

Uni Emirat Arab (UEA) meresmikan hubungan damai dengan Israel, yang diumumkan pada Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Palestina Kutuk Perjanjian Damai UEA-Israel, Tarik Pulang Dubesnya

Langkah UEA untuk damai dengan Israel tersebut sebagai upaya dalam menghentikan rencana aneksasi yang telah membuat marah warga Palestina, dan yang telah membuat kecewa beberapa kekuatan dunia.

Palestina telah menginginkan wilayah Tepi Barat sebagai bagian dari negara masa depannya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah menetapkan rencana aneksasi Tepi Barat yang sudah dirundung oleh ketidaksepakatan dalam koalisi pemerintahannya tentang usulan waktu pelaksanaan, sebagai penangguhan sementara.

Baca juga: Soal Perjanjian Damai Israel-UEA, Menlu AS: Langkah Besar di Jalan yang Benar

Namun, para pejabat Israel telah mengisyaratkan bahwa mereka menginginkan persetujuan terlebih dahulu dari sekutu utama Israel, yaitu AS.

"Israel telah setuju dengan kami bahwa mereka tidak akan bergerak maju tanpa persetujuan kami. Kami tidak berencana memberikan persetujuan (aneksasi) kami untuk beberapa waktu," kata Kushner kepada wartawan dalam sebuah konferensi telepon.

Baca juga: Gelar Perjanjian Damai dengan UEA, Israel Setuju Tak Caplok Tepi Barat

Ia menjelaskan bahwa saat ini fokus AS untuk Israel adalah membuat perjanjian perdamaian Israel-UEA yang baru harus terlaksana.

"Kami benar-benar ingin mendapatkan sebanyak mungkin pertukaran (kerja sama bilateral) antara Israel dan Uni Emirat Arab dan kami ingin Israel fokus pada menciptakan hubungan baru dan aliansi baru," ujar Kushner.

Pernyataan bersama AS-UEA-Israel tentang kesepakatan normalisasi mengatakan Israel telah setuju untuk "menangguhkan" rencana aneksasi Tepi Barat.

Baca juga: Trump Umumkan Perjanjian Damai antara Israel dan Uni Emirat Arab

"Apa yang Anda katakan sebagai penangguhan, kami lihat sebagai penghentian," kata Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash kepada wartawan tak lama setelah kesepakatan itu diumumkan.

Presiden Israel pada Senin (17/8/2020) mengundang pemimpin de facto UEA untuk mengunjungi Yerusalem, memuji perannya dalam mencapai pakta normalisasi yang "mulia dan berani" ketiga, hanya antara Israel dan negara Arab dalam lebih dari 70 tahun.

Baca juga: Terkait Perjanjian Damai dengan Arab Saudi, Houthi Suarakan 5 Tuntutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com