Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Inggris Terjebak Biaya Rumah Sakit, Konsulat Inggris Tidak Bisa Memulangkannya jika Masih Hidup

Kompas.com - 03/09/2020, 10:24 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

ANKARA, KOMPAS.com - Seorang ibu berkebangsaan Inggris berjuang hidup di rumah sakit di Turki, dan terjebak tidak bisa pulang ke negara asalnya, karena terlilit utang biaya rumah sakit £ 10.000 per hari untuk pengobatan penyakit, yang dokter belum dapat mengetahui penyebabnya.

Melansir Daily Mail pada Rabu (1/9/2020), Carole Fleming (67 tahun) di Turki untuk mengunjungi keluarga suami putrinya, Alper Uyar. Ketika beberapa saat menikmati waktunya di sana, ia merasa lelah dan pingsan, pada 18 Agustus lalu.

Ia dilarikan di rumah sakit di Mu?la, dengan didagnostik mengalami kelainan darah yang berkaitan dengan potensi kekurangan sumsum tulang, di mana darahnya tidak dapat menggumpal.

Jumlah trombosit Fleming hanya 6.000 per mikroliter darah, di mana tingkat aman minimum adalah 150.000. Artinya, dia membutuhkan transfusi teratur hanya untuk tetap hidup.

Dia telah dipindahkan ke beberapa rumah sakit di Turki. Jumlah trombositnya sekarang hanya 1.000 per mikroliter.

Baca juga: Tak Punya Uang Rp 7 Juta, Pasangan Ini Diminta Rumah Sakit Jual Bayi Mereka

"Darahnya tidak bisa menggumpal, jadi dia terus-menerus mimisan yang tidak terkendali, terkadang dia bahkan menangis darah. Pada satu titik lidahnya dipenuhi darah besar, dia hampir tidak bisa berbicara," ujar putrinya, Stephanie Uyar (36 tahun).

Keluarga dari Fleming mulanya membayar £ 1.000 (Rp 17,5 juta) per hari untuk pengobatan kelainan darah itu, kemudian biaya harian yang ditetapkan meroket menjadi £ 10.000 (Rp 174,7 juta) karena dokter mengubah tindakan medis mereka.

Uyar menginginkan ibunya dapat kembali pulang ke Inggris dan mendapatkan perawatan di sana. Ia tengah berusaha dengan beragam cara.

Sekarang, Uyar mencoba mengumpulkan £ 25.000 (Rp 437,1 juta) untuk ambulans udara komersial yang dapat membawa ibunya itu kembali ke Inggris dan mendapatkan pengobatan di bawah program layanan kesehatan massyarakat di Britania Raya (National Health Service/NHS).

Saudara laki-laki Fleming, Ian (55 tahun), mengklaim petugas medis di Turki secara keliru percaya bahwa penyakit saudara perempuannya disebabkan oleh obat yang berkaitan dengan kanker payudaranya, yang mana ia sudah sembuh dari tahun lalu.

Baca juga: Di Tengah Badai Laura, Staf Rumah Sakit 24 Jam Tetap Merawat 19 Bayi Tetap Aman

Terkait dengan pernyataan medis tentang kondisi Fleming dipengaruhi masalah pengobatan sebelumnya, itu membuat perusahaan asuransi medisnya tidak akan menanggung biaya pengobatan saat ini.

Pihak rumah sakit mengatakan masalah Fleming adalah efek samping dari tablet hormon yang dia konsumsi untuk pemulihan kondisinya dari kanker payudara.

"Tapi ketika dia berhenti meminumnya, tidak ada yang berubah. Jika ada, dia menjadi lebih buruk," kata saudara laki-laki Fleming.

Para dokter mengakui bahwa mereka salah dan perusahaan asuransi sedang menyelidiki kasusnya, tetapi hal ini memakan waktu.

"Setiap jam berarti. Saat ini yang dapat mereka lakukan hanyalah menjaga transfusi darah, tetapi dia membutuhkan terapi imunoglobulin hanya untuk membuatnya bugar untuk terbang pulang," ujar Ian.

Baca juga: Kronologi PM Jepang Shinzo Abe Sakit sampai Mundur Hari Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com