Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Inggris Terjebak Biaya Rumah Sakit, Konsulat Inggris Tidak Bisa Memulangkannya jika Masih Hidup

Kompas.com - 03/09/2020, 10:24 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

"Biayanya £ 10.000 (Rp 174,7 juta) sehari. Sejauh ini kami telah berusaha keras untuk membayar £ 7.000 (Rp 122,5 juta), tetapi uang sebanyak itu tidak mungkin," lanjutnya.

Para dokter sudah siap dan menunggu untuk memulai melakukan tindakan terapi, tetapi mereka tidak dapat berbuat apa-apa sampai mereka tahu siapa yang membayarnya.

"Begitulah cara kerjanya," ucapnya.

"Carole sangat berarti bagi saya. Dia membantu membesarkan saya, dia lebih dari sekedar saudara perempuan," ungkapnya.

Pada 18 Agustus, para dokter telah memberikan asumsi batas kemampuan hidup Flaming hanya 48 jam.

Baca juga: PM Jepang Shinzo Abe Akan Mundur karena Sakit, Begini Kondisinya Sekarang

Namun, dia seorang pejuang, dan dia masih saat ini, meskipun mereka belum tahu apa yang salah dengan kondisinya.

“Bagaimanapun, ibu akan berhasil pulang. Saya tidak peduli apa yang harus saya lakukan untuk mewujudkannya, saya akan melakukannya," kata putrinya.

Ketika dokter mengatakan mereka tidak dapat memulai pengobatan tanpa uang, ia segera bertanya kepada pihak rumah sakit, "apakah ada formulir yang bisa saya tanda tangani di mana mereka akan memulainya dan jika saya tidak membayar, saya akan masuk penjara?"

"Saya tidak peduli seberapa buruk penjara di sini. Saya tidak peduli apakah itu 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun. Saya akan melakukannya dalam sekejap jika itu memberi ibu kesempatan untuk sembuh," ungkapnya.

Baca juga: Iring-iringan Mobil Bawa PM Jepang Shinzo Abe Kembali Masuk Rumah Sakit, Ada Apa?

"Dia telah menjadi sahabatku seumur hidupku. Saya mungkin kehilangan ibu dan sahabat saya karena celah asuransi, dan itulah yang paling sulit untuk diterima," ujarnya.

Sementara, pihak keluarga juga telah meminta bantuan konsulat Inggris, tapi mereka mengatakan tidak akan memulangkan Carole Fleming dengan kondisi hidup.

"Kami menelepon Kantor Luar Negeri dan mereka mengatakan tidak ada yang bisa mereka lakukan, tetapi kemudian memberi tahu kami bahwa mereka akan 'memulangkan' dia jika dia meninggal," kata Ian.

Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri mengkonfirmasi permintaan tesebut dari panggilan telpon, "Kami berhubungan dengan keluarga seorang wanita Inggris yang dirawat di rumah sakit di Turki."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com