Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: Kejamnya 'Lubang Neraka' Gulag Era Soviet

Kompas.com - 03/09/2020, 18:43 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber YouTube

KOMPAS.com - Gulag, pertama kali diciptakan oleh pendiri Uni Soviet, Vladimir Lenin pada 1919, sebagai sebuah kamp penjara untuk masyarakat umum. Penjara itu berisi para kriminal dan orang kaya yang dikenal dengan istilah Kulak.

Kisah penderitaan para tahanan Gulag sesungguhnya masih menjadi misteri karena pemerintah Soviet banyak menyensor dan mengkritik setiap laporan yang ada.

Penderitaan para tahanan Gulag kemudian banyak diungkap ke publik setelah Soviet jatuh pada 1991. 

Berikut ini kisah kejamnya 'lubang neraka' Penjara Gulag di era Soviet.

Berdasarkan terminologinya, kata 'Gulag' yang sebenarnya akronim dari Glavnoe Upravlenie Lagerei atau Administrasi Kamp Utama memiliki banyak makna.

Gulag bisa diartikan sebagai administrasi kamp konsentrasi, namun pada akhirnya menjelaskan sistem kerja paksa di era Soviet yang bervariasi.

Singkatnya, Gulag dapat dimaknai sebagai sebuah sistem penindasan yang dilakukan di era Uni Soviet, di bawah kepemimpinan Lenin dan Stalin.

Banyak dari Kulak kehilangan harta dan aset mereka karena pemerintah Soviet menjarah semua kekayaan yang mereka miliki.

Pertanian pribadi adalah aset yang paling sering diincar oleh pemerintah Soviet sehingga, ketika para Kulak bangkit memberontak atau memprotes, justru membuat mereka ditangkap dan dipenjara dalam kamp kerja paksa Gulag itu sendiri.

Oleh Lenin, sistem Gulag menunjukkan pengekangan dan media untuk menghukum siapa saja yang tidak patuh ataupun melanggar. Termasuk, tempat untuk para penjahat dengan catatan kriminalitas terburuk.

Kematian Lenin tidak melemahkan kerja paksa itu. Stalin, yang kemudian melanjutkan tampuk Uni Soviet meningkatkan populasi Gulag dengan memperluas kamp-kamp kerja paksa itu.

Siapa pun yang dianggap musuh negara, langsung dikirim ke Gulag. Seringkali tanpa pengadilan sama sekali.

Stalin yang menyingkirkan anggota oposisi pemerintah Partai Komunis menjadikan Gulag sebagai tempat bagi mantan perwira militer dan pejabat yang dianggap tidak setia, terutama jika mereka menolak dihukum mati dengan ditembak di kepala.

Stalin tidak pilih bulu. Siapa pun yang menentangnya akan dikirim ke Gulag, baik itu dokter, penulis, cendekiawan, pelajar, seniman dan ilmuwan.

Jika mereka menentang Stalin di depan umum dan mengumpulkan dukungan publik untuk melawan, mereka tidak bisa ditoleransi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com