Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Junior 'Habiskan Duit Rakyat Rp 1 Miliar' Saat Berburu Domba

Kompas.com - 11/06/2020, 15:32 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Putra sulung dan cucu Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan perjalanan berburu ke Mongolia tahun lalu, yang dilaporkan menghabiskan uang negara lebih dari US$75.000 (Rp 1,06 miliar).

Donald Trump Junior menembak seekor domba gunung yang langka dan bertemu dengan presiden negara itu, menurut Citizens for Responsibility and Ethics in Washington (Crew).

Sebagian besar uang itu digunakan untuk membiayai perlindungan mereka yang dilakukan dinas pengamanan presiden dan keluarganya alias Dinas Rahasia, kata lembaga pemantau itu.

Para peneliti mengatakan keluarga Trump melakukan perjalanan 12 kali lebih banyak dibandingkan keluarga Obama.

Baca juga: Pertama Kali, Trump Tunjuk KSAU AS dari Kulit Hitam

Laporan Crew menuduh keluarga Trump menguras keuangan Dinas Rahasia dengan rata-rata 1.000 perjalanan lebih banyak per tahun, kebanyakan untuk liburan, dibandingkan keluarga presiden sebelumnya.

"Perjalanan ini hanyalah salah satu contoh pengeluaran yang dibebankan keluarga Trump pada pembayar pajak Amerika, dan jika hanya satu dari perjalanan berburu Donald Junior menghabiskan ongkos lebih dari $75.000, bayangkan seberapa besar total uang yang dikeluarkan," penulis laporan itu menyimpulkan.

Seorang karyawan Trump Junior mengatakan kepada CNN bahwa perjalanan selama delapan hari pada bulan Agustus lalu itu menggunakan ongkos pribadi, kecuali penjagaan keamanannya.

Baca juga: Rencana Trump Potong Jumlah Pasukan Militer AS di Jerman Picu Kekhawatiran

Trump Junior dibolehkan, tetapi tidak diharuskan, menggunakan Dinas Rahasia untuk perlindungannya.

"Sebagai putra presiden, Donald Trump Junior berhak atas perlindungan Dinas Rahasia dan harus dilindungi," catat laporan Crew.

"Tapi para pembayar pajak berhak mengetahui berapa banyak uang yang mereka bayarkan untuk memfasilitasi perjalanan berburu dan interaksinya dengan donor politik dan pemimpin negara asing."

Menurut penyelidikan ProPublica yang dirilis akhir tahun lalu, Trump Junior membunuh seekor domba gunung Argali yang langka dan baru mendapatkan izin berburu dari pemerintah Mongolia setelah melakukannya.

Baca juga: Cek Fakta, Pernyataan Trump Saat Demo Rusuh yang Tidak Sesuai Kenyataan

ProPublica juga menemukan bukti bahwa dalam perburuan itu ia ditemani oleh seorang pendonor dari Partai Republik yang bekerja di industri minyak dan gas.

Domba Argali, terkenal karena tanduknya yang panjang, dikategorikan hampir terancam punah, menurut Daftar Merah Spesies Terancam yang diterbitkan IUCN.

Trump Junior juga dilaporkan bertemu dengan Presiden Mongolia, Khaltmaagiin Battulga, kira-kira satu bulan setelah sang presiden mengunjungi ayahnya, Presiden Trump, di Gedung Putih.

Selama perjalanan, Trump Junior mengunggah foto dirinya di atas kuda, dan foto ia dan putranya di depan rumah tradisional yurt, serta memuji "tanah yang sangat asli" di negara itu.

Baca juga: Mantan Presiden AS George W Bush Tak Akan Pilih Trump di Pilpres 2020

Crew mengatakan mereka memastikan biaya perjalanan Donald Trump junior sebesar US$ 76.859,36 setelah mengajukan dua permintaan Undang-undang Kebebasan Informasi ke Dinas Rahasia.

Dokumen pertama yang diberikan kepada grup tersebut mengklaim bahwa hanya sekitar US$ 17.000 yang dihabiskan, kata Crew.

Jumlah itu, menurut Crew, belum mencakup biaya penerbangan atau pertemuan Trump Junior di Ulaanbaatar dengan presiden Mongolia.

Baca juga: Setelah Trump, Presiden Brasil Ancam Keluar dari WHO

LSM itu mendapati bahwa dokumen kedua menambahkan hampir US$ 60.000 yang dibebankan pada pembayar pajak.

Crew mengatakan mereka masih menyelidiki aspek lain dari perjalanan seperti apakah Departemen Luar Negeri AS terlibat atau apakah Departemen Dalam Negeri AS memberikan izin untuk membawa bangkai domba-domba itu kembali ke AS.

Tak seperti saudara perempuannya, Ivanka Trump, Trump Junior tidak memegang posisi resmi di pemerintahan.

Ia menghadapi kritik karena membela hak kepemilikan senjata api dan mengunggah gambar-gambar tentang perjalanan berburunya di media sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com