Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Pejabat WHO Ini Dikritik Pakar Penyakit Menular AS, Anthony Fauci

Kompas.com - 11/06/2020, 12:43 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular Amerika, menegur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (10/6/2020) dengan mengatakan bahwa seorang pejabat di badan internasional itu salah ketika dia mengklaim sangat jarang bagi orang yang terinfeksi tanpa gejala untuk menularkan Covid-19 kepada orang sehat.

"Apa yang dikatakan kemarin dari seorang anggota WHO tentang penularan dari orang tanpa gejala (asimptomatik) kepada orang yang tidak terinfeksi jarang terjadi," ujar Fauci, dilansir dari Good Morning America (GMA).

"Mereka harus tarik ucapan itu karena tidak ada bukti yang menunjukkan keabsahannya itu," ujar Fauci.

Baca juga: Fauci: Bungkam Peneliti Virus Corona, China Rugikan Dunia

"Nyatanya, bukti yang kita miliki, mengingat persentase orang antara 25, 45 persen dari total orang yang terinfeksi, kemungkinan tidak punya gejala," imbuhnya.

"Dan kita tahu dari kajian epidemiologi bahwa mereka bisa menularkan ke orang lain yang tidak terinfeksi, sekali pun (yang menularkan ini) tidak ada gejala."

"Pernyataan bahwa penularan orang dengan asimptomatik kepada orang sehat adalah kasus yang jarang terjadi harusnya ditarik oleh WHO," jelas Fauci.

Baca juga: Staf Gedung Putih Terpapar Covid-19, Pejabat Kesehatan AS Anthony Fauci Isolasi Mandiri

Teguran Fauci itu datang setelah Dr Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, pada Senin lalu mengatakan bahwa penularan dari pasien Covid-19 kepada orang yang tidak terinfeksi adalah kasus yang jarang terjadi.

Selama rapat harian di Jenewa, Kerkhove mengatakan, "Dari data yang kita miliki, tampaknya masih jarang terjadi seseorang dengan asimptomatik menularkan (virus) ke orang lain."

Namun, setelah mendapat kecaman, Kerkhove harus menarik kembali ucapannya pada Selasa lalu.

Baca juga: Fauci Sebut Remdesivir Produksi Gilead Sciences Terbukti Signifikan Melawan Virus Corona

Fauci, pakar penyakit menular yang berada dalam tim satgas wabah yang dibentuk Presiden Donald Trump, mengatakan kepada GMA bahwa virus corona adalah "infeksi yang sangat tidak biasa" yang tetap berbahaya ketika masyarakat di seluruh negeri dan dunia mulai mengurangi pembatasan lockdown.

"Peluang manifestasinya (penularan) luar biasa," katanya.

“Anda bisa menemui orang yang terinfeksi, tetapi tidak memiliki gejala (asimptomatik). Anda bisa mendapati orang yang terinfeksi dan tersenyum (karena) gejala yang (ada) hampir tidak mereka sadari. Yang lain memiliki gejala yang lebih parah.”

Adapun untuk ketersediaan vaksin, Fauci mengatakan, vaksin bisa tersedia pada akhir tahun ini ataupun awal tahun depan.

Baca juga: Diancam Atas Konsistensinya Terkait Virus Corona, Keamanan Dr Anthony Fauci Ditingkatkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com