Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal Virus Corona di China Per 25 Februari 2020 Capai 2.663 Orang

Kompas.com - 25/02/2020, 09:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China mengumumkan 2.663 orang meninggal akibat virus corona, setelah muncul 71 kasus kematian yang baru.

Berdasarkan data dari Komisi Kesehatan Nasional, ini adalah angka laporan kematian terendah dalam dua pekan terakhir akibat penyakit dengan nama resmi Covid-19 itu.

Selain 2.663 korban meninggal, China menyatakan muncul 508 kasus infeksi, dengan sembilan di antaranya dilaporkan di luar Provinsi Hubei.

Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona Capai 7 Orang, Italia Buru Penyebar Super

Dilansir AFP Selasa (25//2/2020), jumlah penularan itu mengalami kenaikan jika dibandingkan 409 angka infeksi virus corona yang dibukukan sehari sebelumnya.

Sejumlah provinsi di Negeri "Panda" ada yang melaporkan nol baik di jumlah korban meninggal maupun terinfeksi dalam beberapa hari terakhir.

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, epidemi Covid-19 kini sudah mencapai "puncak" di China.

Dalam konferensi pers Senin (24/2/2020), dia menuturkan momen tertinggi penyebaran terjadi antara 23 Januari hingga 2 Februari.

Sejak saat itu, lanjut Tedros, jumlah kasus dari virus yang mendapat nama resmi SARS-Cov-2 tersebut "mengalami kestabilan".

Namun, pimpinan misi gabungan WHO-China Bruce Aylward menerangkan, justru luar negeri tengah mengalami pertumbuhan signifikan.

Meski tren penyebarannya sudah menurun, pemilik kekuatan ekonomi terkuat dunia itu masih belum bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.

Baca juga: Cerita Warga Italia, Stok Bahan Makanan dan Berburu Masker karena Khawatir Virus Corona...

Beijing juga memutuskan untuk membatalkan agenda pertemuan parlemen tahunan, pertama sejak Revolusi Kebudayaan 1966-1976 silam.

Puluhan juta orang di Hubei mengalami isolasi, setelah virus tersebut dipercaya berasal dari ibu kota Wuhan pada Desember 2019.

Otoritas Wuhan sempat memperlunak aturan karantina bagi warganya. Namun, aturan tersebut langsung dicabut beberapa jam berselang.

Penyebaran virus di rumah sakit dan penjara juga meningkatkan kekhawatiran terkait penanganan pencegahan yang dinilai tak efektif.

Komisi Bidang Politik dan Legal Partai Komunis menjelaskan, terdapat 323 kasus virus corona yang dilaporkan di penjara Hubei Minggu (23/2/2020).

Baca juga: Imbas Virus Corona, Inter Milan Vs Ludogorets Berlangsung Tertutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com