Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal Virus Corona Capai 7 Orang, Italia Buru "Penyebar Super"

Kompas.com - 25/02/2020, 07:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

ROMA, KOMPAS.com - Otoritas Italia memburu sosok yang dianggap "penyebar super" setelah korban meninggal akibat virus corona mencapai tujuh orang.

Selain itu berdasarkan laporan media setempat, kasus infeksi dari penyakit yang diberi nama resmi Covid-19 itu sudah melebihi 200.

Puluhan kota langsung ditutup di tengah upaya Italia untuk menangkal penyebaran terbesar virus corona yang terjadi di Benua Eropa.

Baca juga: Negara-negara di Timur Tengah ini Positif Terjangkit Virus Corona

Tingginya angka infeksi di Negeri "Pizza" memaksa Austria membuat satuan tugas yang mempertimbangkan adanya pengetatan perbatasan.

Terdapat lima korban meninggal yang terkonfirmasi dalam dua hari terakhir, di mana korban terbaru adalah pria 88 tahun di Region Lombardy.

Dilansir Sky News Senin (24/2/2020), tiga di antara lima korban awal juga menderita masalah kesehatan serius, dengan korban keenam dan ketujuh belum terkonfirmasi.

Pada Minggu malam (23/2/2020), otoritas Austria menolak masuknya kereta dari Italia setelah mendapat laporan ada dua orang mengalami gejala demam.

"Malam ini (Minggu), kereta dari Venezia ke Muenchen (Jerman) dihentikan di perbatasan Austria." Demikian keterangan kementerian dalam negeri.

Operator kereta, OBB, mengungkapkan bahwa jalur ke dan dari Italia ditangguhkan. Namun aturan itu dicabut beberapa jam kemudian.

Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona di China Per 24 Februari 2020 Capai 2.592

Kekhawatiran karena meningkatnya korban virus corona di Negeri "Pizza" membuat Direktur Kesehatan Perancis, Jerome Salomon, angkat bicara.

Di Perancis, penyakit yang disebabkan virus dengan nama ilmiah SARS-Cov-2 itu mengakibatkan 12 orang terinfeksi dan satu orang meninggal.

Salomon menerangkan situasinya mengkhawatirkan, dan bersiap terhadap adanya tambahan kasus karena jarak dua negara berdekatan.

"Siapa pun yang kembali dari Lombardy atau Veneto dengan gejala tertentu akan dianggap mencurigakan," tegasnya kepada radio France Info.

Meski begitu, aparat Negeri "Anggur" tidak menghentikan bus dari Milan ke Lyon setelah ada warga Italia yang dikabarkan menderita gejala mirip flu.

Baca juga: Virus Corona Ternyata Tak Berasal dari Pasar Seafood Wuhan, Ini Faktanya

Sebagai gantinya, polisi membentuk pengamanan di sekitar bus tersebut dan terus mengawal hingga sampai di terminal Perrache Lyon.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com