Usaha Cokelat Sukses Dirintis Saat Pandemi, Trufflelogy Yogyakarta

"Saat ini sudah ada 12 karyawan yang dipekerjakan di rumah produksi cokelat Trufflelogy. Mereka itu karyawan yang kena PHK karena terdampak pandemi," katanya.

Baca juga:

• Resep Cokelat Hangat dengan Aroma Pala, Minuman Hangat untuk Musim Hujan
• Resep Cokelat Fudge, Olahan Cokelat Tanpa Oven yang Mudah Dibuat

Bukan oleh-oleh Yogyakarta

Keberadaan cokelat Trufflelogy di Yogyakarta mulai merambah pasar di kalangan pengguna media sosial khususnya di Instagram.

Tak ayal, banyak para pendatang yang datang ke Jogja untuk memesan cokelat Trufflelogy.

Namun, Balindo menegaskan bahwa Trufflelogy ialah usaha cokelat yang berada di Yogyakarta, bukan dirancang sengaja untuk oleh-oleh khas Yogyakarta.

"Kadang orang-orang sudah klaim Trufflelogy sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta, padahal di setiap postingan saya sudah mengatakan kalau ini bukan oleh-oleh khas Yogyakarta," katanya.

Meskipun mendapat nama dari pembeli sebagai produk oleh-oleh, tetapi Balindo merasa oleh-oleh khas Yogyakarta bukanlah cokelat, melainkan gudeg ataupun bakpia.

"Saya itu punya tagline 'Karena akan selalu ada Trufflelogy di Yogyakarta. Proud to be part of Jogja' Maksudnya, produk ini tumbuh dan berkembang di Jogja, saya tidak berani klaim sendiri kalau ini oleh-oleh khas Yogyakarta," katanya.

Baca juga:

• 6 Cara Lelehkan Cokelat Batang agar Tidak Menggumpal
• Cara Potong Cokelat Batang untuk Hiasan Kue, Gunakan 3 Alat Ini

Saat ini Trufflelogy dokus memproduksi truffle. Ada enam jenis cokelat truffle yang diproduksi di Trufflelogy, di antaranya yaitu Dark Light, Choco Milk, Choco Rum (halal), Salted Caramel, Choco Mint, dan Matcha Lover.

Harga satu kotak varian Trufflelogy mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 60.000. 

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)