Salah satu campuran dashi dengan mirin misalnya adalah kakejiru. Kuah kaldu manis gurih untuk membuat kake udon.
Dashi dalam kuliner Jepang khususnya menjadi perwujudan rasa umami. Rasa dasar kelima selain manis, asin, asam, dan pahit yang diidentifikasi oleh Profesor Kikunae Ikeda pada tahun 1908 silam.
Dilansir Serious Eats, chef asal Jepang Kiyomi Mikuni mendeskripsikan mengapa dashi bisa punya rasa yang luar biasa.
Baca juga: 4 Jenis Katsuobushi, Penyedap Makanan dari Ikan dan Cara Simpannya
Awase dashi misalnya, yang dibuat dari gabungan kombu dan katsuobushi.
Dashi yang terbuat dari dua elemen ini tak hanya mengandung asam glutamat saja tapi juga mengandung inosinat yang berasal dari katsuobushi.
Asam glutamat merupakan elemen yang berhasil diisolasi dari kombu oleh Ikeda, dan ia ubah menjadi monosodium glutamat (MSG).
Salah satu bahan penyedap yang berkontribusi menimbulkan rasa umami pada makanan.
Menurut Mikuni, penelitian telah menunjukkan bahwa glutamat dan inosinat berinteraksi tidak hanya dengan cara aditif tapi juga dengan cara multiplikatif.
Baca juga: Apa Itu MSG? Samakah dengan Mecin?
Pada dasarnya, kedua elemen ini akan membuat sebuah makanan delapan kali lebih kuat rasa dan aromanya.
Maka dari itu, penggunaan dashi bisa sangat fleksibel dan luas di kuliner Jepang. Dashi bisa dibilang wajib jadi penyedap rasa cair untuk hampir semua makanan gurih di Jepang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.